Para santri tetap berada di pondok pesantren usai puluhan santri positif Covid-19. SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan |
SIJUK,
SATAMEXPOSE.COM - Pasca adanya puluhan santri Pondok Pesantren Daarul Arofah,
Sijuk dinyatakan positif Covid-19, pesantren tersebut diliburkan hingga dua
pekan. Namun ratusan santri tetap berada di pesantren.
Pengasuh
Pondok Pesantren Daarul Arofah Sijuk Haikal Fackar (Gus Haikal) mengatakan,
saat ini sebanyak 50 orang dirawat atau diisolasi di Gedung SKB Perawas dan
RSUD dr H Marsidi Judono Tanjungpandan.
Dari
50 orang, tiga di antaranya guru pengajar. Sisanya merupakan santri. Gus Haikal
menjelaskan, pada tanggal 3 Maret 2021 ada santri berinisial GR (15) mengalami
keluhan demam dan kehilangan indra penciuman.
Lalu
orang tua santri membawa ke RSUD dr H Marsidi Judono untuk dilakukan swab
antigen, dan hasilnya positif. Setelah itu, korban dirawat di rumah sakit
tersebut.
"Dihari
yang sama ada juga ustazah kami berinisial RBH (24) yang dalam kondisi puasa,
mengalami panas dan demam. Lalu dibawa ke RS Utama untuk dilakukan swab
antigen. Hasilnya positif," kata Gus Haikal, Kamis (11/3/2021).
Setelah
adanya informasi dua orang terkonfirmasi Covid-19, pihak Tim Satgas Covid-19
melakukan swab antigen kepada sejumlah santri, yakni pada tanggal 4 Maret lalu.
Hasilnya sebanyak delapan orang dinyatakan positif.
Dari
delapan orang tersebut dua diantaranya adalah santri laki-laki. Serta enam
santri perempuan. Keesokkan harinya, Tim Satgas Covid-19 kembali melakukan swab
kepada santri dan pengurus pondok.
Hasilnya,
sebanyak 35 santri positif Covid-19. Yakni 18 santri laki-laki dan 17 santri
perempuan. Lalu pada hari Sabtu (6/3/2021), Tim Satgas Covid-19 kembali
melakukan swab antigen kepada santri dan pengurus pondok.
"Hasilnya
ada lima orang positif, dua santri laki-laki, satu santri perempuan dan dua
pengurus pondok pesantren. Jadi total yang terkonfirmasi Covid-19 di pondok ada
50 orang. Mereka saat ini dirawat di SKB dan RSUD dr H Marsidi Judono,"
ujar Gus Haikal.
Gus
Haikal mengungkapkan, ratusan orang yang ada di Pondok Pesantren Daarul Arofah
sudah dilakukan swab antigen. Bagi santri dan pengurus pondok yang negatif
dilarang untuk pulang.
"Untuk
belajar mengajar tidak ada tatap muka. Kegiatan harian mereka disuruh
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru," ungkap Gus Haikal.
Gus
Haikal menambahkan Pondok Pesantren Daarul Arofah mendapat bantuan dari
sejumlah pihak. Seperti mie instan dari Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie,
serta dari beberapa pihak swasta.
Pihak
pesantren berharap pemerintah memberikan bantuan kepada pihak pondok. Seperti
kuota vaksinasi dan vitamin kepada para santri dan juga penggurus pondok
pesantren.