Ticker

6/recent/ticker-posts

DUA PELATIH TIMNAS FUTSAL PILIH 18 PEMAIN BELTIM UNTUK PORPROV, SEBUT TEKNIK FUTSAL TERTINGGAL 5 TAHUN

Pelatih Timnas Futsal U-20 berikan coaching klinik di GOR Komplek
Olahraga Terpadu Damar. IST

MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM – Sebanyak 18 orang terpilih menjadi calon atlet futsal Kabupaten Belitung Timur untuk persiapan pada Pekan Olahraga Provinsi VI di Bangka Barat 2022 mendatang.


Para pemain yang terpilih merupakan hasil seleksi saat turnamen Futsal Divisi II, Divisi I dan Utama beberapa waktu lalu. Tak tanggung-tanggung, 18 atlet futsal tersebut dipilih langsung dua pelatih futsal tim nasional U-20.


Dikutip dari press release Diskominfo Beltim, keduanya yakni Ade Lesmana dan Wahyu Kocoy. Bahkan selama dua hari seleksi, para pelatih ini memberikan pelatihan teknis baik teori maupun praktek.      

 

Ketua Pengurus Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Beltim Heri Susanto mengatakan mayoritas materi pemain futsal Porprov berusia muda. Atlet futsal yang terpilih merupakan pemain kelahiran tahun 2001 hingga 2005.


“Awalnya kita pilih dan pelatih lokal 50 orang pemain, kemudian diambil hanya 27. Yang sisa 18 ini merupakan hasil pilihan dari coach Ade dan coach Wahyu, kita tidak turut campur,” ungkap Heri, Sabtu (21/11/20) malam.


Seluruh pemain terpilih akan mulai diikutan dalam latihan insentif untuk persiapan Porprov. Latihan fisik dan teknik akan berlangsung hingga jelang Porprov 2022 mendatang.


“Dibandingkan 3 tahun lalu saat persiapan Porprov 2018, kita agak susah cari pemain. Namun saat ini dengan liga futsal yang terus bergulir kita punya banyak pemain berbakat,” kata Heri.


Saat Porprov V tahun 2018 di Bangka Tengah, tim futsal Kabupaten Beltim hanya mampu berada di peringkat ke 4. Namun untuk Porpov 2022 mendatang, Heri optimis tim futsal Kabupaten Beltim mampu minimal masuk babak final.


“Saya rasa tim kita akan ikut Porprov nanti dengan lebih meyakinkan. Target kita final, dan Insyallah emas,” ujar Heri.     


Pelatih Tim Nasional Futsal U-20 Indonesia Ade Lesmana mengatakan teknik dan prestasi sepak bola di Pulau Belitung sangat menurun dibandingkan dengan era tahun 90-an. Bahkan ia menyebut teknik futsal Beltim 5 tahun tertinggal dari yang ada di Pulau Jawa.


“Kita dulu termasuk terpandang zaman-zaman Persibel. Kalau sekarang itu futsal di Beltim tertinggal 5 tahun kayaknya dengan daerah yang ada di Pulau Jawa,” kata Ade saat menjadi nara sumber Coaching Klinik Futsal, Sabtu (21/11/20) malam.


Mantan Kiper timnas era tahun 2003–2016 itu mengatakan banyak hal yang harus diperbaiki, terutama di pola pikir dan teknik bermain. Mulai dari teknik dasar, taktik, strategi hingga organisasi bermain, baik menyerang dan bertahan.


“Termasuk komplitlah permasalahannya. Permasalahan terbesarnya di pola pikir, makanya harus diubah dulu mind set-nya,” ujar Ade.


Namun satu sisi, pria kelahiran Manggar ini menyatakan banyak potensi pemain yang luar bisa dimiliki Beltim. Tinggal bagaimana pelatih-pelatih lokal mau meng-upgrade ilmu kepelatihannya.


“Kita tetaplah optimis, sepak bola dan futsal kita akan kembali maju. Dak ada istilah terlambat untuk terus mengembangkan futsal dan sepak bola di Kabupaten Beltim,” kata Ade yang tengah sibuk mempersiapkan Timnas U-20 Putra untuk Piala Asia 2021.  


Hal sama juga diungkapkan Pelatih Timnas Wahyu Kocoy. Wahyu mengatakan tim futsal Beltim harus banyak meningkatkan teknik dasar dan cara bermain.


“Kalau kita bandingkan dengan yang di luar Bangka Belitung memang jauh tertinggal. Tapi kalau sesama lokal masih bisa bersaing, asal latihannya bisa terprogram,” kata Wahyu.


Namun dengan latihan dan program yang bagus, Pelatih Giga FC Kota Metro Lampung itu optimis tim futsal Beltim minimal bisa masuk ke babak final Porprov 2022 mendatang.  


“Harusnya bisa masuk ke final dengan melihat potensi pemain yang ada. Namun harus dengan latihan dan program yang bagus ya,” ujar Wahyu. (*/als)