Ticker

6/recent/ticker-posts

AMABEL KECEWA TAK ADA SATUPUN ANGGOTA DPRD BELITUNG ADA SAAT DEMO, 24 ANGGOTA DPRD DINAS LUAR

Aksi demo Amabel tolak UU Cipta Kerja di
DPRD Kabupaten Belitung, Kamis (8/10/2020).
SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Aliansi Mahasiswa Belitung (Ambel) merasa kecewa tidak adanya satupun anggota DPRD Kabupaten Belitung yang menerima mahasiswa saat aksi demo, Kamis (8/10/2020).

 

Aksi demo dilakukan Amabel yang terdiri dari beberapa organisasi kemahasiswaan untuk menyampaikan penolakan pengesahan UU Cipta Kerja oleh pemerintah dan DPR RI.

 

Hal ini dikarenakan tidak ada satupun anggota DPRD Belitung di kantornya saat aksi berlangsung. Mahasiswa hanya berhadapan dengan aparat keamanan dari Polres dan Satpol PP Belitung yang menjaga dan mengawal ketat aksi demo.

 

Bahkan tuntutan yang disepakati hanya disampaikan dengan staf Sekretariat DPRD Kabupaten Belitung. Kemudian aksi demonstrasi selesai dan bubar secara kondusif.

 

"Tentunya hal ini membuat kami sangat kecewa, miris saja melihat kondisi seperti. Mereka (anggota DPRD, red) kami pilih sebagai wakil rakyat, tapi disaat seperti ini malah menghilang," ucap Presiden Mahasiswa (Presma) Politeknik Darma Ganesha Tanjungpandan Maura Rachma Putri.

 

Senada juga disampaikan Presma BEM AMB Muhammad Ichsan Saputra yang mewakili teman-teman mahasiswa merasa sangat kecewa karena tidak ada satupun anggota DPRD Belitung berada di tempat.

 

"Kami sangat kecewa, melihat seperti ini kami bingung, mereka ini wakil kami perwakilan rakyat. Kalau mereka tidak ada di rumahnya sendiri, kami bingung mau mengadu kemana," ujar Ichsan Muhammad Ichsan Saputra.

 

Ketua DPRD Kabupaten Belitung Ansori mengaku sudah mengetahui bahwa akan ada aksi demonstran dari para mahasiswa tentang penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja ke Gedung DPRD Kabupaten Belitung.

 

Namun saat dirinya dating, aksi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI, IKPB, Kampus Politeknik Darmaganesa, dan AMB ini sudah selesai. Ansori mengaku menyempatkan untuk memantau kondisi meski pada saat yang sama juga ada undangan pertemuan.

 

"Tadi ada acara, pas saya datang sudah bubar semua. Sekarang ini juga saya ada acara pertemuan dengan lembaga adat," ungkap Ansori kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).

 

Sedangkan 24 anggota DPRD lainnya saat ini sedang melakukan perjalanan dinas ke Pangkalpinang yang sudah teragendakan sebelumnya. Perjalanan dinas tersebut terkait pansus DPRD.

 

Ansori menyebut  tiga pansus yang melakukan DL untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang sebelumnya telah diusulkan oleh lembaga legislatif beberapa waktu lalu.

 

"Masalah demonstrasi ini sudah menjadi agenda nasional, kami tidak bisa memberikan statement banyak, karena hal ini menjadi kebijakan nasional. Sebagai masyarakat ataupun buruh, sah-sah saja mereka menyampaikan aspirasi," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

 

Ansori juga menambahkan mengenai tuntutan mahasiswa yang sudah disampaikan ke sekretariat DPRD Belitung, nantinya tetap akan tanggapi dan dibahas terlebih dahulu di internal DPRD Kabupaten Belitung. Hasilnya akan disampaikan ke DPR, DPD RI, serta Pemerintah Pusat.

 

"Tapi untuk waktunya belum tau, karena akan dirapatkan dulu. Tepatnya tergantung agenda nanti, tapi yang jelas akan kami bahas dulu tuntutan yang sudah disampaikan itu," ucap Ansori. (fat)