![]() |
Direktur RSMJ Kabupaten Belitung dr Hendra. SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM - Direktur RSUD dr H Marsidi Judono (RSMJ) Kabupaten Belitung dr
Hendra menegaskan pemeriksaan dengan alat Tes
Cepat Molecular (TCM) dengan real
time Polymerase Chain Reaction metode (PCR) milik RSMJ sudah diakui
Kementerian Kesehatan RI.
Penegasan
tersebut terkait statement Ketua Tim Satgas Covid-19 RSUD Belitung Timur dr
Hotma Banjarnahor dalam rilis Dikominfo Beltim, Rabu (10/6/2020). Beltim lebih
memilih mengirim pemeriksaan swab tenggorokan ke Biomedis Kemenkes daripada ke
RSMJ yang lebih dekat.
Menurut
dr Hendra, apa yang dikatakan oleh dr Hotma Banjarnahor di media tidak memiliki
dasar sama sekali mengenai metode pemeriksaan dengan alat TCM dengan metode real time PCR.
"Harus
dikonfirmasi ulang dengan Hotma apa dasar beliau mengatakan metode TCM? Dari
situ saja sudah jelas keliru mengatakan metode TCM. Metode ini sudah diakui
Kemenkes untuk deteksi final sars cov-2
atau Covid-19," kata dr Hendra, Rabu (10/06/2020).
Tak
hanya itu, para tenaga medis yang mengoperasikan peralatan tersebut juga telah
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Kemenkes. Pelatihan tersebut dilakukan
secara online.
"Dan
kami petugas laboratorium RSMJ dan saya sendiri sudah mengikuti pelatihan online yang diadakan Kemenkes," lanjut
dr Hendra.
dr
Hendra juga mempertanyakan apakah RSUD Beltim memiliki alat gen expert tersebut
sehingga Hotma bisa mengatakan metode tersebut tidak bisa mendeteksi Virus Corona.
"Apa
dasarnya mengatakan alat deteksi Covid-19 metode real time PCR dengan TCM gen
expert tidak bisa kenali jenis Virus Corona?
Dan coba dikonformasi apakah Beltim punya alat gen expert atau tidak?" tutur dr Hendra.
dr
Hendra mengungkapkan saat ini RSMJ hanya memiliki 11 cartridge untuk mem-follow up 11 pasien positif Covid-19
yang saat ini ditangani RSMJ. Tidak seperti yang dikatakan dr Hotma bahwa stok
cartridge RSMJ ada 30 buah.
"Catridge
kita bukan tinggal 30 tapi tinggal 11 dan untuk pemeriksaan follow up 11 pasien positif Covid-19
yang sedang diisolasi pun kemungkinan
kurang sehingga kita sedang mengajukan untuk di-droping lagi dari pusat atau kalaupun terpaksa kita juga mungkin
akan mengirim spesimen swab VTM ke
Jakarta," papar dr Hendra. (als)