Ticker

6/recent/ticker-posts

BELTIM LEBIH MEMILIH KIRIM SAMPEL SWAB OTG DAN ODP KE JAKARTA, TERNYATA BEGINI ALASANNYA!

Ketua Tim Satgas Covid-19 RSUD Beltim
dr Hotma Banjarnahor. IST/Diskominfo Beltim


MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM - Tim Satgas RSUD Belitung Timur lebih memilih mengirimkan 28 sample swab dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu (10/6/20).

Padahal RSUD dr H Marsidi Judono Kabupaten Belitung memiliki alat dan bisa melakukan pemeriksaan sampel swab. Selain jarak yang dekat, waktu yang digunakan juga tidak terlalu lama. Sedangkan pengiriman ke Jakarta membuat hasil pemeriksaan akan membutuhkan waktu hingga 6 hari.

Dilansir dari rilis Diskominfo Beltim, ternyata keterbatasan jumlah alat cartidge dan keefektifan metode TCM-TB di RSUD dr H Marsidi Judono menjadi alasannya. Ketua Tim Satgas Covid-19 RSUD Belitung Timur dr Hotma Banjarnahor menyebutkan, sehingga Beltim terpaksa mengirim ke Jakarta.

“Yang pertama karena keterbatasan peralatan, karena pemeriksaan dengan metode TCM-TB ini menggunakan cassette/cartridge. Nah alat itu terbatas dan harganya mahal. Sampai saat ini jumlahnya di RS Marsidi Judono hanya tersisa 30 buah, pengadaannya pun baru bisa bulan depan atau Agustus nanti,” ungkap dr Hotma Banjarnahor, Rabu (10/6/2020).

Yang kedua menurut Hotma, metode TCM hanya terbatas untuk mengetahui positif atau negatifnya virus corona. Namun tidak bisa mengenali jenis (strange) virus corona.

“Virus Corona itu kan berbeda-beda strangenya. Nah dari strange ini nanti akan menentukan jenis pengobatannya. Makanya walau sudah keluar hasil TCM, tetap juga harus kirim ke Jakarta, untuk tahu strange virusnya,” jelas Hotma.

Hotma mengatakan Tim Satgas Covid-19 RSUD Beltim memang berencana untuk melakukan kerjasama dengan RSMJ untuk melakukan swab TCM. Namun harus menunggu jika pengadaan perlengkapan sudah memadai.

“Saya sudah koordinasi dengan RS Marsidi Judono, kata mereka bisa saja cuman harus nunggu sampai Agustus nanti. Memang banyak yang bertanya dengan saya kenapa tidak kerjasama, ini karena mereka cuman tahu setengah-setengah informasinya,” kata Hotma. (*/als)