Ticker

6/recent/ticker-posts

NAMA SALAH SATU DESA TERTUA DI BELTIM INI ADA DALAM CATATAN PETA KELUARAN KOLONIAL BELANDA, BEGINI ASAL USUL NAMANYA!

Foto bersama seminar Hari Jadi Desa Senyubuk. IST


KELAPA KAMPIT, SATAMEXPOSE.COM – Salah satu desa tertua di Kabupaten Belitung Timur, Desa Senyubuk telah ditetapkan hari jadinya. Desa di Kecamatan Kelapa Kampit ini telah berusia 142 tahun.

Menurut pers rilis Diskominfo Beltim, Hari Jadi Desa Senyubuk ini ditetapkan dalam sebuah seminar di Gedung Serba Guna Kecamatan Kelapa Kampit, Selasa (15/10/2019).

Sebanyak 11 orang tetua, tokoh adat, dan sejarahwan dalam seminar tersebut untuk merumuskan hari jadi desa tersebut. Hadir juga Bupati Beltim Yuslih Ihza membuka seminar ini.





Penggalian sejarah mengenai hari jadi didasari oleh buku catatan sejarah Peta Tambang Staatsblad tahun 1887. Buku peta yang dikeluarkan oleh Pemerintah colonial Belanda saat itu sudah menyebutkan tentang nama Desa Senyubuk yakni ‘Senjoebok’.

Yuslih Ihza mengatakan Pemkab Beltim sangat mendukung adanya perumusan terbentuknya Desa Senyubuk. Setiap desa diharapkan dapat mengetahui tentang sejarah, jati diri, identitas serta keunggulan yang ada.

“Desa Senyubuk mempunyai jati diri sebagai wujud kecintaan dan kebanggaan akan sejarah masa lalu. Ingat, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah,” kata Yuslih.

Diakui Yuslih, dari 39 desa yang ada di Kabupaten Beltim baru Desa Senyubuk yang memiliki ide untuk mengelar seminar seperti ini. Ia pun berharap desa-desa lain akan mencontoh dan mengadopsi yang dilakukan Desa Senyubuk.

“Ini kan hal yang baik kalau dicontoh dari desa lain juga akan lebih baik. Harapannya nanti dari tahu sejarah, desa akan berkembang menjadi desa yang kuat, maju, mandiri dan demokratis,” ujar Yuslih.





Camat Kelapa Kampit Syahril mengungkapkan, Desa Senyubuk merupakan salah satu barometer Kecamatan Kelapa Kampit. Jika pembangunan di Desa Senyubuk bangkit maka Kecamatan Kelapa Kampit juga terangkat.

“Senyubuk inilah barometer dari Kecamatan Kelapa Kampit. Intinya kalau desa ini bangkit, bisa membangkitkan kecamatan namun tidak melepaskan kontribusi desa-desa yang lain,” tambah Syahril.

Asal Nama

Selain mencari hari jadi Desa Senyubuk, seminar juga diadakan untuk mencari asal usul nama Senyubuk. Diyakini Senyubuk atau nama dulunya Senjoebok berasal dari nama sungai kecil yang ada di Desa Senyubuk sendiri, yakni Aik Penyabok.

“Senyubuk atau Senyubok itu dulunya berasal dari nama mata air yang dari dulu ada, letaknya tepat di belakang rumah Kik Dukun Bakti,” ungkap Kepala Desa Senyubuk Annasrul Hakim.  





Namun versi lain juga menyatakan Senyubuk berasal dari sepasang nama anak Belanda ‘Sinyo’ dan anak keturunan etnis Tionghua ‘Abok’ yang tinggal di Desa Senyubuk, lama kelamaan jadilah Senyubok.

“Tapi khusus untuk versi ini harus kita kaji kembali. Karena sebelum Belanda dan Cina datang kan nama Senyubuk itu sudah ada,” jelas Annas.

Asal usul nama Desa Senyubuk sendiri nantinya akan diangkat pada Toonel atau drama teather ‘Hikayat Senjoebok’. Toonel akan dilangsungkan pada puncak Festival De Senjobok II pada 18 Oktober 2019 mendatang.

“Jadi nanti kita cetuskan dalam seminar dan kita sampaikan dalam Toneel itu asal usul Senjoebok,” terang Annas. (*/als)