Ticker

6/recent/ticker-posts

TANGAN DIGOSOK-GOSOK, MAMAH KARIN TANPA SADAR KEHILANGAN PERHIASAN YANG MELEKAT DI TANGAN DAN KAKI

Ilustrasi.NET
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Een Nuraeni (46), warga RT 25/11 Desa Air Saga, Tanjungpandan masih terbaring lemas di rumahnya saat SatamExpose.com berkunjung, Selasa (16/5/2019). Ia menjadi korban hipnotis sehari sebelumnya yang mengakibatkan perhiasan puluhan juta raib.

Menurut wanita yang akrab disapa Mamah Karin ini, peristiwa itu bermula saat dua tamu tak diundang yang diketahui sebagai suami istri datang ke rumahnya. Pasutri itu mendatangi Mamah Karin di belakang rumah.

Saat itu, pasutri itu mengaku mencari rebung mata dua. Namun apa yang dicari pasutri itu tak diketahui oleh Mamah Karin. Setelah itu ketiganya terlibat obrolan di belakang rumah milik Mamah Karin.

Namun disaat berbincang, tamu wanita itu meminta air putih kepada Mamah Karin. Saat memberikan air putih tersebut, tangan Mamah Karin digosok-gosok oleh wanita tersebut dan keningnya diusap menggunakan minyak.

"Lalu ngobrol aku sama istrinya, dia nanya-nanya aku. Waktu ditengah-tengah ngobrol, dia bilang buk bisa tidak minta air minum, jadi aku ambil dari sini (dalam rumah). Aku beri air mineral gelas kemudian tangan aku diginiin (gosok-gosok). Terus kening aku dikasih minyak, terus air tadi dijampi-jampi dan diraupkan ke muka aku," cerita Mamah Karin kepada SatamExpose.com, Selasa (16/4/2019).

Mamah Karin tidak menyadari sedikitpun niat jahat dari pelaku ini. Ia mengaku sudah biasa menerima tamu di rumahnya dan selalu disapanya dengan ramah. Bahkan, pasutri itu meminta Mamah Karin untuk menyimpan nomor handphone-nya.

"Tidak ada curiga karena sudah biasa ada tamu dan aku sambut dengan baik. Kemudian dia nyuruh saya save nomor dia, katanya kalau ada rebung mata dua itu bilang ke aku. Terus aku ambil HP ke rumah, pas aku ke belakang lagi sudah tidak ada mereka," papar Mamah Karin sambil berbaring.

Mamah Karin lalu tidur di pondok belakang rumahnya karena merasa berat dan pusing. Sekitar pukul 12.00 WIB, saat sang suami pulang, Mamah Karin menceritakan perihal kedatangan tamu tersebut. Saat itu Mamah Karin juga masih merasa pusing.

Akhirnya Mamah Karin dilarikan ke rumah sakit untuk di rawat. Saat buang air kecil di rumah sakit, Mamah Karin baru menyadari perhiasan emas yang berada di tangannya raib tak terlihat.

"Terus dibawa ke Rumah Sakit, kemudian kencing pertama belum ingat, yang ke duanya baru ingat, kan aku pakai baju lengan panjang jadi aku keatasin lengannya takut basah, kemudian setelah sadar udah gak ada lagi peremasan aku dari situ baru ingat. Ingatnya jam 5 sore," tambah Mamah Karin.

Mamah Karin kehilangan perhiasan berupa gelang tangan dengan berat 15 gram, cincin tiga buah dengan berat 15 gram dan gelang kaki 12 gram.

"Kalau ditotalin sekitar 20 juta rupiah itu harganya," ujar wanita asal Ciamis yang sudah dua belas tahun menetap di Belitung ini.

Hingga berita ini diturunkan korban belum melapor ke pihak kepolisian mengingat tubuhnya masih lemas dan merasa pusing. Namun dikatakannya untuk ciri ciri pelaku dua orang yang diduga suami istri.

"Sekitar umur empat puluh tahun umur kedua-duanya, pakai helm jadi tidak terlalu jelas wajahnya. Yang laki agak brewokan sedangkan yang perempuan memakai kerudung," tandas Mamah Karin. (fg6)