Ticker

6/recent/ticker-posts

SEBANYAK 10 ORANG LULUSAN SMA DAN SMK DI BELTIM DIKIRIM KE JEPANG

Sebanyak 10 lulusan SMA SMK di Beltim bakal dikirim ke Jepang. IST/Diskominfo Beltim
MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM - Sebanyak 10 orang lulusan SMA dan SMK di Beltim bakal diberangkatkan ke Jepang pada 23 April mendatang. Mereka akan mengikuti pelatihan Kerja Industri di PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) setelah dinyatakan lulus seleksi.

Dikutip SatamExpose.com dari Diskominfo Beltim, akomodasi dan konsumsi para lulusan SMA dan SMK tersebut selama 6 bulan di Jepang akan ditanggung PT PMI. Selain itu pula, diberikan uang saku Rp 500 ribu setiap bulan.

Sedangkan untuk transportasi ke tempat pelatihan, akan ditanggung oleh Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DTKKUKM) Kabupaten Beltim.



Salah seorang peserta yang lulus seleksi, Indah Permata Sari (18), mengatakan tujuan mengikuti pelatihan agar dapat diberangkatkan ke Jepang. Dengan harapan penghasilan yang nantinya diperoleh dapat membantu perekonomian keluarga.

“Ikut seleksi ini biar wawasan lebih luas, soalnya kalau cuman pelatihan di sini kan tanggung. Kalau lulus nanti, tujuan utamanya ingin jadi TKW di Jepang,” kata Indah di Ruang Pertemuan DTKKUKM Kabupaten Beltim, Senin (15/4/19).

Lulusan SMK Negeri Manggar Tahun 2018 lalu ini mengaku sudah melakukan banyak persiapan baik fisik dan mental. Bahkan ia menyatakan siap tidak pulang saat lebaran dan berbagai aturan yang diterapkan.



“Sudah siap, orang tua juga sudah mengizinkan. Tekadnya harus lulus pelatihan, dapat kerja di Jepang, minimal di PT Panasonic,” ujar Indah.

Bupati Beltim Yuslih Ihza saat memantau jalannya tes berharap seleksi dan pengiriman putra-putri daerah untuk mengikuti pelatihan akan rutin dilaksanakan setiap tahun.

“Kita ingin agar program ini dapat terus berlanjut. Program ini sangat baik untuk memberikan skill dan pengalaman bagi para pencari kerja di Kabupaten Beltim, mudah-mudahan banyak yang dapat dikirim ke Jepang,” kata Yuslih.         

Yuslih juga meminta kepada para peserta yang dinyatakan sudah lulus agar dapat menjaga nama baik daerah dan dapat mengikuti aturan yang ada dengan sebak-baiknya.



“Ingat mental dulu yang harus disiapkan. Jangan mudah cengeng, dan jaga nama baik daerah, mengingat bukan hanya dari Kabupaten beltim saja tapi dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Yuslih.

 Seleksi magang di PT PMI awalnya diiukti oleh 26 orang peserta. Mayoritas peserta banyak gagal di tes IQ dan fisik. Dari 10 orang yang dinyatakan lulus, hanya 6 orang yang benar-benar sesuai standar, 4 lainnya diluluskan karena kebijakan perusahaan.  

Trainning dan Human Development Manager PT PMI, Agus A Dimiati mengatakan standar yang dipergunakan cukup tinggi, terutama untuk tes IQ. Hal ini mengingat perusahaan menerapkan standar internasional.

“Kalau di kita minimal 100 untuk phisikotest. Sebenarnya kita ingin menerapkan system gugur karena peserta yang daftar tidak terlalu banyak urung kita lakukan,” ungkap Agus.



Agus berharap pemerintah daerah dapat memberikan informasi yang seluas-luasnya mengenai bebagai program pelatihan. Mengingat banyak masyarakat yang belum tahu tentang adanya program ini.

“Harusnya dari awal masyarakat luas sudah diberikan informasi adanya program ini, supaya kian banyak yang tahu dan mau ikut khususnya untuk pencari kerja,” harap Agus.

Agus menambahkan para peserta yang lulus namun belum sesuai standar Jepang akan dikontrak untuk bekerja di PT PMI. Selain itu pula, akan diberikan pelatihan tambahan. (*/als)