Ticker

6/recent/ticker-posts

TINJAU BANGUNAN EMBUNG AIR BAKU GUNUNG MENTAS, KOMISI III DAPATI KERUSAKAN PADA BANGUNAN

Foto-foto Embung Air Baku Gunung Mentas. SatamExpose.com/Fitriyadi/Aldhie
BADAU, SATAMEXPOSE.COM - Komisi III DPRD Provinsi Babel mendapati kualitas bangunan embung yang tidak sesuai standar saat melakukan peninjauan ke Embung Air Baku Gunung Mentas, Jumat (1/3/2019) lalu. Banyak kerusakan di bangunan tersebut meski baru selesai dibangun.

Peninjauan tersebut dilakukan setelah adanya pemberitaan terkait bangunan embung yang berada di Desa Kepayang, Badau di media. Peninjauan dilakukan tiga anggota Komisi III DPRD Provinsi Babel dari Dapil Belitung, yakni Edi Nasapta, Abdullah Ma'ruf dan Taufik Mardin.


Foto-foto Embung Air Baku Gunung Mentas. SatamExpose.com/Fitriyadi/Aldhie

Abdullah Ma'ruf menjelaskan, kerusakan terparah didapati berada di tanggul atau dinding embung. Kerusakan parah tak hanya pada satu titik saja, namun terjadi di beberapa titik.

"Kondisi dinding bangunan embung banyak yang rusak dan beberapa titik juga ditemukan rusak parah. Ada yang ambrol di dinding bagian dalam, retak-retak," sebut Abdullah Ma'ruf kepada SatamExpose.com, Senin (4/3/2019) lalu.

Selain itu, banyak bagian dinding embung yang tidak dicor atau dibeton. Sehingga tanggul embung di sebagian tempat ini terlihat hanya berupa tanah timbunan.




"Kita juga melihat masih banyak bagian dinding embung masih berupa tanah timbunan. Tidak ada cor, kita belum tau RAP-nya seperti apa," jelas Abdullah Ma'ruf.

Tak hanya itu, anggota DPRD juga menemukan terjadi longsor bagian luar dinding embung. Hal ini mengakibatkan pendangkalan pada sungai di sebelahnya dan berpotensi banjir di pemukiman warga sekitar.



Abdullah Ma'ruf mengatakan, mereka akan membawa data dan temuan tersebut ke PUPR pusat yang dijadwalkan pada Rabu besok. Secara keseluruhan, lanjut Abdullah Ma'ruf, kualitas bangunan tidak sesuai.

"Kami pada hari rabu sudah dijadwalkan untuk bertemu pihak PUPR pusat terkait masalah embung ini bersama ketua DPRD provinsi tentunya," tandas Abdullah Ma'ruf.

Sebelumnya tanggul bagian dalam embung sudah beberapa kali ambrol dan diperbaiki pihak kontraktor. Proyek bersumber dana APBN senilai Rp 123.202.129.000 itu dikerjakan PT Fatimah Indah Utama dan PT. Bangka Cakra Karya (KSO). Proyek pembangunan dimulai pada 2016 lalu. (ppg)


VIDEO POPULER  MINGGU INI :