Ticker

6/recent/ticker-posts

TERUNGKAP DALAM REKONSTRUKSI, PELAKU TUSUK PERUT BERKALI-KALI LALU TUSUK LEHER KORBAN DI PONDOK KEBUN

Ilustrasi.net
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Tersangka pelaku pembunuhan terhadap pasangan suami istri (pasutri) memperagakan 21 adegan saat dilakukan rekonstruksi di Mapolres Belitung, Rabu (16/1/2019). Rekonstruksi ini mengungkap cara sadis yang dilakukan pelaku menghabisi dua nyawa.

Badaruddin alias Udin (22) warga Jalan Pemuda, Aik Rayak, Tanjungpandan melakukan pembunuhan sadis terhadap Animan (65) dan Misnawati (55) di pondok kebun di Desa Bantan, Membalong, Jumat (4/1/2019). Pasutri ini juga berasal dari Desa Aik Rayak.

"Hari ini kita lakukan rekontruksi kasus tersebut, untuk melihat fakta dan keterangan tersangka," Kata Kanit Resum Sat Reskrim Polres Belitung, Iptu H Ginting kepada wartawan.

Hadiri dalam rekonstruksi ini Tim Jaksa Penuntut Umum dari Kejari Belitung dan beberapa saksi. Adegan dimulai dari pelaku berada di pondok kebunnya sendiri, hingga mendatangi pondok korban pasutri Animan dan Misnawati.

Di pondok milik korban tersebut, pelaku menusuk korban Misnawati sebanyak tiga kali. Sadisnya, selain ditubuh korban, pelaku menusukan pisau kebagian leher korban hingga pisau tersebut patah.

"Dia (pelaku) dari pondoknya mendatangi korban dikebun dan menyerang dengan menggunakan pisau yang dibawa pada bagian pinggangnya," jelas Ginting.

Setelah itu pelaku menusukkan pisau ke perut Animan. Lalu pelaku juga membacok korban dengan menggunakan golok hingga berkali-kali sampai korban tak bernyawa lagi.

Setelah kedua korbannya tak bernyawa, pelaku lalu mengambil uang dan handpone milik korban serta melarikan sepeda motornya.

"Pelaku melakukan perbuatannya dengan sadis bahkan berulang-ulang menusuk dan mengayunkan golok," lanjut Ginting.

Pelaku lantas melarikan diri menuju Tanjungpandan ke sebuah pondok yang berada di Jalan Akil Ali, Kelurahan Pangkallalang. Pelaku bersembunyi di lokasi itu, dan menyembunyikan motor korban di semak belukar.

Motor korban sempat ditemukan oleh warga sekitar di semak tersebut, yang kemudian dititipkan di rumah Ketua RT setempat. Pelaku yang berniat mengambil motor tersebut tak menemukan.

Kemudian pelaku menanyakan keberadaan sepeda motor itu ke rumah warga terdekat, dan setelah itu dirinya diantar oleh warga ke rumah Ketua RT.


"Dikarenakan motor milik korban tersebut mengalami bocor, pelaku membawanya ke sebuah bengkel. Disana dia menjaminkan handpone yang diambilnya kepada pemilik bengkel kemudian dia pergi," tandas Ginting. (als)