Ticker

6/recent/ticker-posts

Terkait beropersinya Kapal Isap di perairan Pering : GAPABEL GELAR AKSI SOLIDERITAS

Laporan wartawan Satam Xpose, Pipin Harianto.

Tanjungpandan, SX -
Gapabel (Gabungan Pecinta Alam Belitong,red) mengelar Aksi solidaritas dengan tema Selamatkan Pesisir Indonesia, minggu (10/4).

Aksi sekitar dua jam tersebut dimulai pada pukul 08.00 pagi hari di Bundaran Satam Pusat Kota Tanjungpandan pada pukul 08.00 pagi hari.

Aksi ini dilakukan sebagai salah satu sikap peduli Gapabel terhadap penyelamatan lingkungan dari ancaman kerusakan ekosistem akibat  adanya Kapal Isap di laut Pering, Pengrusakan Mangrove di Desa Pegantungan serta perjuangan sahabat di Bali dalam menolak Reklamasi Teluk Benoa.

"Kami tidak akan diam dan berpangku tangan, kami tetap didepan menyuarakan ini," ujar Yoki selaku Ketua Gapabel.

Ia juga mengatakan kehadiran kapal isap di laut Pering Kelapa Kampit beberapa waktu lalu, adalah upaya provokatif pihak tertentu untuk melihat reaksi masyarakat.

Joki juga mengatakan secara tegas bahwa hal tersebut telah memancing kemarahan masyarakat, karena masyarakat Pulau Belitong sangat tidak menginginkan adanya kapal isap dan pertambangan laut diseluruh perairan Belitong.

"Entah apa dalam benak pengambil kebijakan terhadap masuknya kapal isap diperairan Belitong. Dugaannya sih atas perizinan yang lama dan dulu pernah terbit terkait izin eksplorasi tambang laut di laut Pering. Dengan izin eksplorasi tersebutlah perusahaan tambang laut tetap berupaya masuk untuk menambang," paparnya.

Hal senada juga disampaikan Teleng selaku Koordinator aksi, dimana menurutnya pihak-pihak tertentu memanfaatkan kelemahan UU sekarang yang menerapkan izin tambang bersifat sentralistik.

"Terlepas dari semua itu, apapun bentuknya tambang laut maupun kapal isap sama sekali tidak diperkenankan hadir di perairan Belitong. Tidak peduli darimana perusahaannya serta darimana izin didapatkan, kami masyrakat Belitong tetap akan melawan," ujarnya tegas.

Ia juga minta segera kapal isap tersebut angkat kaki dari perairan Belitong.

"Memaksakan diri masuk untuk menambang di laut Belitong, hanya semakin membuat masyrakat Belitong tersulut emosinya dan gencarnya promosi pariwisata akan sia sia karena kapal isap akan merusak segalanya," paparnya.

Aksi ini menurut Teleng adalah titik awal permulaan aksi untuk menolak kapal isap yang ada di laut Pering, dan pengrusakan mangrove yang ada di pegantungan serta solideritas perjuangan menolak reklamasi teluk Benoa (Bali) yang dilaksanakan serentek di 7 kota di indonesia.

"Jika tidak ada pergerakan dari pihak Pemerintah untuk menghentikan kapal isap yang ada di Beltim, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar dengan masa yang lebih banyak dan langsung ke Beltim," paparnya.

Ia juga mengatakan agar  jangan uji kesabaran masyarakat Belitong atas masalah kapal isap ini, sebab penolakan kapal isap dan pertambangan laut sudah menjadi harga mati dan tidak bisa ditawar lagi.

"Buat masyarakat Belitong tetap semangat dan solidkan barisan rakyat utk terus menolak masuknya kapal isap dan pertambangan laut ke seluruh wilayah Belitong. Semua ini bukan hanya demi kita sekarang, tapi juga buat anak cucu kita nanti," pungkasnya.