Ticker

6/recent/ticker-posts

KIP BEROPERASI, NELAYAN RISIH

Gambar : Kapal yang diduga KIP ditengah perairan laut Pering, Kampit Belitung Timur dan terlihat pula sebuah Tag Boat sedang sandar di salah satu sisi kapal.

Laporan wartawan Satam Xpose, Pipin Harianto.

Kampit, SX --
Menindak lanjuti aksi solidaritas menolak masuknya kapal isap ke perairan Belitong, Gapabel (Gabungan Pecinta Alam Belitong, red) pada sore hari minggu (10/4) langsung menyambangi kapal besar di perairan teluk Pering yang diduga merupakan KIP (Kapal Isap Produksi, red) bernama KAMILA dan bernomer GT. 1103 No. 3114/Ba di titik koordinat 2˚38’29.4˚S 108˚11’40.9˚E dengan menggunakan kapal nelayan dari dermaga pantai Pering.

Gapabel bersama masyarakat nelayan ketika mendekati kapal KAMILA sempat melihat satu kapal nelayan dengan kapasitas sekitar 5-7 GT dan satu kapal Tag Boat yang sedang merapat disana.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim 'SX' diketahui Kapal KAMILA sudah beroperasi di perairan Pering sekitar 9 (sembilan) hari dan telah mengalami perpindahan posisi sebanyak kurang lebih tiga kali.

Beberapa nelayan pantai Pering juga menyayangkan beroperasinya kapal tersebut dan banyak sekali kekhawatiran masyarakat sekitar terutama berkaitan dengan penghasilan mereka yang bertumpu pada laut.
Suhari (Nelayan)

"Kami menolak keras beroperasinya kapal isap di perairan kami ini, kami khawatir tidak adalagi kedepan titik-titik pemasangan bubu dan tentunya akan berpengaruh pada penghasilan kami," papar Suhari yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan di perairan Pering.

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Saiti, salah seorang istri nelayan pesisir Pering. Dimana menurut Saiti dirinya dan para warga pesisir menolak keras keberadaan dan operasional kapal isap di perairan Pering dan meminta Pemerintah Daerah agar cepat tanggap.
Saiti (Istri Nelayan)

"Kami tidak setuju keberadaan kapal isap di perairan kami, pencaharian kami bergantung pada laut dan jika laut sudah rusak kami mau mencari kemana," jarnya lantang.

Ia juga menyinggung tentang kedatangan beberapa rombongan menuju ke kapal tersebut dalam sembilan hari belakangan.

"Sudah ada beberapa rombongan orang yang datang kesana dan hingga saat ini belum ada kabar sama sekali. Kami berharap agar Pemerintah Daerah jika masih memikirkan rakyatnya usirlah kapal itu, agar masyarakat tidak lagi resah," ujarnya lantang.

hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi mengenai siapa yang bertanggungjawab atas kehadiran kapal KAMILA tersebut.***