Tanjungpandan (Satam Expose);
Sidang lanjutan perkara nomor : 198/PID.B/2014/PN.Tdn dengan terdakwa satu Fahrudin alias Atub dan Terdakwa dua Nurhalal alias Andi di Pengadilan Negeri Tanjungpandan menghadirkan saksi Yus Jonifudin (54).
Sidang sempat di skor oleh Majelis karena saksi yang akan dihadirkan diketahui menghilang dari kantor pengadilan.
Dalam sidang tersebut Majelis memberikan kesempatan pertama kepada Jaksa Penuntut Umum untuk membuktikan dakwaannya dengan memberikan pertanyaan kepada saksi.
Dalam pernyataannya, saksi membenarkan jika terdakwa dua menginap di hotel miliknya dibawa oleh terdakwa satu dan ia juga sempat berbincang sepintas dengan terdakwa dua mengenai carut marut perminyakan di Belitung.
"Pendistribusian BBM di Belitung ini kacau karena masih adanya subsidi dan saya memberikan usulan agar subsidi BBM dicabut aja dan ketika itu saya tahunya ia (Nurhalal, red) adalah orang KPK," paparnya.
Sedangkan masalah lainnya ia mengaku tidak tahu apapun.
Pada persidangan tersebut juga dibacakan BAP (berita acara pemeriksaan, red) dua saksi lainnya yakni Manaf dan Monalisa karena tidak diketahui keberadaannya pasca pemeriksaan dilakukan pada keduanya.
Dalam BAP Manaf dengan jelas mengatakan bahwa terdakwa dua memperkenalkan dirinya selaku penyidik KPK kepada Bupati Belitung ketika pertemuan di ruang kerja Bupati Belitung.
Pernyataan tersebut bertentangan dengan kesaksian Bupati beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa tersangka satu yang mengenalkan tersangka dua kepadanya sebagai penyidik KPK.
Sedangkan Monalisa dalam BAP-nya mengatakan bahwa dugaan penyimpangan pada proyek pembangunan RSUD H. dr. MARSIDI JUDONO memang telah disampaikannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta dan menyerahkan bukti lapor kepada Tersangka dua untuk disimpan.
Setelah mendengarkan keterangan semua saksi maka Majelis menutup sidang dengan menjadwalkan sidang berikut pada rabu 17 Juli 2014 dengan agenda sidang pemeriksaan terdakwa. (tim***)
