Ticker

6/recent/ticker-posts

SBY Pertahankan Harga BBM

Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun resmi Youtube-nya menegaskan kembali alasannya tidak bisa menaikkan harga BBM subsidi saat ini. Apalagi defisit anggara belum mengancam APBN Perubahan 2014.

"Dalam Rancangan APBN 2015 yang sudah sampaikan kepada DPR dan DPD RI, merupakan kebijakan dasar fiskal kita hanya base line, masih ada ruang untuk perubahan," kata SBY melalui video Youtube-nya dengan judul 'Tidak Mau Membebani Rakyat, Presiden SBY Pertahankan Harga BBM', Jumat (29/8/2014).

SBY mengatakan, pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) ingin ada perubahan salah satunya dengan menaikkan harga BBM subsidi agar ruang fiskal lebih besar, hal tersebut bisa tinggal melakukan APBN Perubahan 2015.

"Itu juga yang kami lakukan pada 2005, APBN yang disusun Ibu Megawati pemerintahan sebelumnya," ucapnya.

Terkait defisit anggaran kata SBY hampir semua negara mengalami defisit anggaran. Namun dalam Undang-Undang dibatasi besaran defisit yang dibenarkan sepanjang tidak melebihi angka 3%.

"RAPBN 2015 kita susun defisit mencapai 2,32%, sedangkan defisit di APBN Perubahan 2014 mencapai 2,4%, artinya defisit saat ini belum mengancam keselamatan APBN kita," kata SBY.

Sekali lagi ia menegaskan, jika Pemerintahan Presiden Jokowi nantinya ingin menurunkan lagi defisit anggaran dengan menaikkan harga BBM subsidi, hal tersebut dipersilakan.

"Hal tersebut juga kami lakukan dengan cara menaikkan harga BBM pada 2013 dengan kenaikkan rata-rata 33%, kenaikkan tarif dasar listrik, memotong anggaran yang awalnya Rp 100 triliun namun ada perdebatan yang cukup alot sekali dan hanya disetujui Rp 43 triliun, semuanya kita lakukan untuk menurunkan defisit," tutupnya.
(rrd/hen)