Ticker

6/recent/ticker-posts

PERJUANGKAN NASIB HIDUP, LAUTAN MASSA KEPUNG KANTOR PUSAT PT TIMAH



Pangkalpinang | Satamexpose.com Puluhan ribu massa aksi Bangka Belitung suarakan ketimpangan perniagaan timah sejak pagi penuhi halaman Kantor Pusat PT Timah Tbk di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10). 

Aksi dipicu ketidak jelasan nasib pertimahan di Bangka Belitung dan terhimpitnya masyarakat penambang akibat adanya satgas yang selalu menekan keberadaan masyarakat penambang kecil.

Beberapa masa aksi menyebut kehadiran mereka adalah bentuk pelampiasan kekecewaan masyarakat tambang rakyat terhadap kondisi saat ini. 

"Ini puncak dari rasa kecewa kami. Kami sudah tidak tahu harus mengadu ke siapa lagi," ujar seorang wanita asal Bangka Barat dengan suara lantang. 

Aksi mulai memanas ketika mobil water canon melepaskan semburan air ke arah massa yang dibalas dengan lemparan air mineral kearah petugas dan serbuan massa hingga merobohkan pagar besi gerbang Kantor Pusat PT Timah Tbk. 

Sekitar pukul 14.30 WIB, massa aksi berhasil memasuki gedung PT Timah Tbk dan melakukan pengrusakan serta melemparkan kursi dan dokumen dari lantai dua untuk kemudian dibakar di halaman depan kantor tersebut. Salah seorang massa lainnya mengaku sebagai penambang rakyat kesulitan menjual timah lantaran harga anjlok dan pembelian tersendat. 

"Kalau jual murah, tidak sebanding dengan kerja kami di lapangan. Kami tidak minta muluk-muluk, yang penting harga kembali wajar dan bisa kami makan," ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro usai melakukan pertemuan sepakat PT Timah Tbk akan membeli timah SN 70 persen dengan harga Rp. 300 ribu per kilogram langsung dari masyarakat. 

"Dengan semua karyawan PT Timah setuju Rp. 300 ribu per kilo SN 70. Kenapa setuju? Karena kami juga warga Bangka Belitung, karyawan kami juga sebanyak 4 ribu lebih, warga Bangka Belitung semua," ujar Restu di hadapan massa aksi yang berdemonstrasi di kantor PT Timah Tbk. 

Selain itu, PT Timah juga menyatakan membubarkan Satgas dan memperbolehkan masyarakat Bangka Belitung menambang dalam kawasan IUP mereka. Usai mendengar keputusan tersebut, massa aksi akhirnya mulai membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB. (***)

Posting Komentar

0 Komentar