Ticker

6/recent/ticker-posts

JERITAN PENAMBANG KECIL, TIMAH LUMPUH, KINERJA PEMERINTAH DIPERTANYAKAN


Belitung|Satamexpose.comDampak dari 
Kasus dugaan tipikor komoditas timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai dirasakan oleh sebagian besar masyarakat ekonomi yang ada di Kabupaten Belitung, Sabtu(16/3)

Hal itu tergambar dalam unggahan video, dimana seorang ibu-ibu mencaci maki Pemerintah yang tidak tanggap akan persoalan dimasyarakat.

Sembari memegang kantong plastik kecil berisikan timah, sang ibu melontarkan makian karena tidak satupun meja goyang mau membeli timah yang dibawanya pasca peringatan yang dikeluarkan pihak Kejaksaan Agung.

"Hai belis, kedaong, nok jadi pejabat ne. Kiape ken kamek nak bejual timah sikit jak sampai kaput-kaput seberang ne dak Ade Nok meli timah. Ngertilah sikit, urang nak berbuka, besaor, mikak ne belis, kedaong. (Gimana ini, kami mau jual timah yang hanya sedikit ini (2 kg) saya sudah keliling tidak ada yang mau membelinya. Kami juga butuh uang guna membeli makan berbuka puasa dan sahur)," ujarnya dalam penggalan video itu.

Menanggapi polemik yang terjadi di masyarakat, Ketua DPW Lidik Babel, Samsurizal meminta PJ Bupati Belitung untuk memperhatikan nasib para penambang kecil yang menggantungkan hidup mereka disana.

"Beberapa minggu belakangan ini, meja goyang 
Yang bertindak sebagai timah skala kecil menghilang. Kita minta PJ Bupati untuk mencarikan solusi bagi masyarakat kita yang sebagian besar memang menggantungkan hidupnya dari mencari timah," ujarnya.

Menurutnya, saat ini PJ Bupati dinilai hanya konsen kepada penyelenggaraan Belitung Chaines Festival Internasional yang belum tentu akan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.

"Saat ini, daya beli masyarakat kurang sebagai dampak dari jeritan penambang yang kehilangan mata pencahariannya. Inflasi bukan akibat naiknya harga cabe atau sebagainya, tapi lebih kepada hilangnya mata pencaharian pokok masyarakat," tandas Samsurizal. (ram)