Bangka|Satamexpose.com – Merasa penanganan laporan penganiayaan terhadap anaknya terkesan lamban, Saritina, warga Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung angkat bicara ke media, Selasa(12/3)
Menurutnya, ia melaporkan perkara tersebut karena ingin penyelesaikan kasus ini lewat jalur hukum.
Namun menurutnya, pria yang melakukan penganiayaan terhadap anaknya hingga saat ini belum diproses secara hukum oleh pihak kepolisan dengan dalih hari libur.
“Saya sudah melaporkan ke Polres Bangka pada tanggal (9/3) lalu, hasil visum juga sudah diserahkan ke polisi. Tapi belum ada tindakan, katanya karena hari libur. Jadi hari rabu atau kamis baru di proses,” ujarnya kepada wartawan, Senin (11/3).
Menurutnya, kejadian berawal pada Sabtu(9/3) sekira pukul 17.30 WIB, saat anak laki-lakinya yang merupakan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Sungailiat sedang mandi di kolong tidak jauh dari rumahnya bersama anak pelaku.
Diduga tidak terima anaknya diajak korban bermain ke kolong, pelaku yang berinisial Slm lantas memukul korban.
"Leher anak saya dicekik dan wajahnya dipukul hingga giginya berdarah. Punggung dan kakinya juga dipukul pelaku menggunakan kayu," tuturnya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka-luka dan trauma.
“Saya mengharapkan laporan dilanjutkan sesuai hukum yang berlaku dan pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal,” tandasnya. (**)