Ticker

6/recent/ticker-posts

KEMBANGKAN PRODUKSI PILUS IKAN TENGGIRI, LISNAWATI MANFAATKAN PROGRAM PUMK PT TIMAH


Belitung Timur|Satamexpose.com – Manfaat program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk sangat dirasakan oleh Lisnawati yang telah bergabung menjadi mitra PT Timah Tbk sejak 2022 dan menjalankan usaha makanan ringan pilus ikan tenggiri dan pilus telur cumi dengan brand "Ibu Lisna". 

Menurutnya, ia menjadi mitra PT Timah Tbk, untuk mengembangkan usahanya dari segi permodalan guna menambah alat dan bahan dalam menjaga ketersedian stok produk.

Lisna memproduksi berbagai makanan ringan yang menjadi ciri khas Pulau Belitung dan memproduksi cemilan ini di rumah produksinya Jalan Madura, RT 07 RW 04 Desa Padang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ia menceritakan, mulai merintis pembuatan pilus itu sudah sejak lama, bahkan pada tahun 2005 sudah memiliki izin seperti PIRT dan lainnya.

Sebelumnya, tidak ada brand dan label serta izin sehingga hanya dititip di toko kelontongan, karena tidak bisa masuk mini market di Belitung.

"Nah, tahun 2005 itu baru ada, dan sebelumnya banyak produk lain, tapi yang bertahan ada dua jenis produk olahan laut ini," katanya.

Menurut Lisna, produk pilus itu sangat langka di Belitung pada tahun 2005 ke atas, sehingga ia berupaya memasarkan produknya ke toko oleh-oleh yang ada di Belitung.

"Alhamdulillah hasilnya dapat membantu perekonomian keluarga kami, meskipun hanya ia sendiri yang membuatnya," jelasnya.

Lisna tidak menampik, selama perjalanan usaha itu banyak masalah dan kendala yang datang, namun berkat keteguhan hati dan tekad bisa bertahan hingga saat ini.

"Alhamdulillah, langganan saat ini ramai dan kadang-kadang ada yang tidak tercukupi, padahal memproduksi setiap hari," sebutnya.

Maka, untuk saat ini produknya di pasar di Pulau Belitung, bahkan saat musim lebaran ada yang dibawa ke Pulau Bangka oleh salah satu "supplier".

"Saat musim lebaran biasa saya dibantu orang lain dalam memproduksi pilus ini dan juga orang rumah juga," bebernya.

Sehingga saat ini, setiap kali memproduksi produk mereka selalu habis dan tidak ada stok di rumah. 

Mengingat dirinya kurang melek digital, sehingga peluang pemasaran melalui online tidak dimanfaatkannya.

"Jadi saya maksimalkan penjualan langsung di Pulau Belitung, baik di toko oleh-oleh, serta mini market yang ada di Belitung," tandasnya.(rls)