Ticker

6/recent/ticker-posts

TERKAIT RENDAHNYA HARGA TBS SAWIT, EKA BUDIARTA SEBUT MAKSIMALKAN UPAYA PENINGKATAN HARGA MELALUI PANSUS DPRD PROVINSI BABEL


Belitung Timur|Satamexpose.com –  Disela kunjungannya dalam penyebarluasan informasi Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya di Kampong Reklamasi Desa Selingsing Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur, anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Babel, Eka Budhiarta S.Mn, M.Si juga menampung aspirasi warga terkait harga tandan buah sawit (TBS) yang rendah diterima oleh persahaan pengelola sawit, Sabtu(12/8).

Badli, salah seorang petani sawit asal Desa Limbongan mengungkapkan kesulitannya, dimana akibat cuaca panas hasil buah kurang baik dan diperparah dengan harga TBS yang murah.

“Gimana petani sawit mau maju jika harga TBS tidak berimbang dengan biaya perawatan sawit,” ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Epi, petani sawit Desa Bira Pesak yang mengeluhkan biaya pemupukan yang tinggi sedangkan harga TBS rendah.

“Kami minta pemerintah agar bisa memberikan penekanan kepada perusahaan sawit untuk menaikkan harga TBS, mengingat biaya perawatan yang tinggi,” katanya.

Menanggapi keluhan masyarakat itu, anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Babel, Eka Budhiarta S.Mn, M.Si mengatakan pihaknya saat ini memang sedang membentuk pansus terkait stabilitas harga sawit di Provinsi Babel.

“Saat ini saya memang ditunjuk sebagai wakil ketua pansus stabilitas TBS sawit dan ada dua poin penting yang kita soroti, yakni menaikkan harga sawit dan bagaimana agar petani mandiri bisa disamakan dengan petani plasma,” ujarnya.

Dalam pansus nanti, Eka Budiarta berjanji akan membawa permasalahan ini dan berupaya mencarikan solusinya serta memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah terkait penetapan harga TBS. (sam)