Ticker

6/recent/ticker-posts

SATPOL PP LAKUKAN PENUTUPAN SEMENTARA OPERASIONAL HOTEL ROYAL CITY MANGGAR

Gambar : Proses penutupan sementara Hotel Royal City Manggar, Beltim.

 

Belitung Timur|Satamexpose.com – Satpol PP Kabupaten Belitung Timur melakukan penutupan sementara Hotel Royal City yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no. 7, Desa Kurnia Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai dampak penggerebekan pesta seks dan miras yang dilakukan oleh sebelas anak dibawah umur beberapa waktu lalu, Selasa(28/2).

Kabid Ketertiban Masyarakat dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Beltim, Nazirwan mengatakan penutupan sementara Hotel Royal City berdasarkan hasil evaluasi terhadap razia penertiban pada hari Jum’at (24/2) pekan lalu.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Polsek Manggar, Camat Manggar dan  Dinas Perizinan Satu Pintu serta Kepala Desa terkait penutupan sementara Hotel yang menjadi tempat digelarnya pesta miras dan seks remaja itu.

“Kami Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Beltim melakukan kegiatan penutupan sementara Hotel Royal City yang ada di Kecamatan Manggar,” ujarnya.

Menurutnya, penutupan sementara mulai berlaku efektif sejak Selasa tanggal 28 Februari hingga Kamis tanggal 2 Maret 2023 mendatang. 

“Maka berdasarkan itu kami lakukan penutupan sementara 3x24 jam sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2015 tentang Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban Umum," tambahnya.

Setelah 3 X 24 jam penutupan sementara maka akan dilakukan evaluasi atas izin hotel tersebut.

Satpol PP juga memberikan himbauan kepada Linmas dan pihak desa setempat untuk ikut mengawasi penutupan operasional Hotel Royal City.

“Jika pemilik tak mengindahkan penutupan ini, maka pemilik bisa terkena ancaman hukuman kurungan selama 90 hari atau denda Rp. 50 juta seuai Perda Nomor 1 Tahun 2015,” tegasnya.

Terkait penggerebekan sebelas remaja yang melakukan pesta seks dan miras di Hotel Royal City itu, Nazirwan menyesalkan kasus tersebut menimpa anak-anak yang masih berusia belasan tahun meski mayoritas diantaranya adalah siswa-siswi putus sekolah.

“Kita telah melakukan pembinaan terhadap sebelas remaja abg itu dan pastinya ini pembelajaran bagi kita semua agar selalu mengontrol dan mengawasi anak-anak kita,” tandasnya. (sam)