Belitung|Satamexpose.com –
Ratusan
petani sawit mandiri di Kabupaten Belitung gelar aksi damai menuntut presiden
mencabut kebijakan larangan ekspor minyak sawit yang akibatkan kerugian petani
sawit di halaman Kantor Bupati, Selasa(17/5).
Putu
Nyoman Surantara, salah seorang petani sawit mandiri asal Desa Pelepak Pute,
Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung mengatakan ia mengalami kerugian hingga
puluhan juta rupiah akibat tandan buah segar (TBS) sawitnya tidak dibeli
perusahaan sawit.
“Saat
ini sudah masuk masa panen, sementara perusahaan sawit tidak mau membeli hasil
panen kami akibat penuhnya tangki penyimpanan crude palm oil (CPO),” ujarnya.
Akibatnya,
21 sawit hasil panennya membusuk dan harus mengalami kerugian hingga Rp. 76 juta.
Hal
senada juga disampaikan oleh petani sawit mandiri lainnya dengan kondisi yang
sama dan keluhkan kesulitan memenuhi kebutuhan harian serta sekolah anak akibat
tidak ada perusahaan sawit yang mau membeli TBS mereka.
Para
pengunjuk rasa berharap Pemerintah Daerah bisa menyampaikan keluhan mereka
ketingkat pusat agar bisa mencarikan solusi atas permesalahan tersebut.
Bupati
Belitung, H. Sahani Saleh, S.Sos didampingi Sekretaris Daerah H. MZ Hendra
Caya, SE., M.Si dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung,
Destika Efenly, berjanji akan menyampaikan keinginan para petani sawit mandiri
ketingkat Pemerintah Pusat. (rus)