Gambar : Akoi, ditemukan tergantung di pohon dengan tali terlilit di lehernya, Rabu(8/9). |
Belitung |Satam Expose.com - “Aku gak iklas sampai tujuh keturunan aku
akan menghantuimu. Aku buktikan janji aku. Aku demi kau, kau selingkuhi, malah
kau tuduh ke aku, selamat jalan” demikian sepenggal kalimat yang dituliskan
Akoi dalam suratnya yang ditujukan kepada sang istri sebelum mengakhiri
hidupnya dengan gantung diri di sebuah pohon menggunakan tali plastik di
belakang kediaman istrinya, Rabu(8/9).
Surat tersebut
ditemukan di saku kiri korban ketika pihak kepolisian melakukan identifikasi
jenazah.
Abui (66)
mertua korban menuturkan jika putri pertamanya menikah dengan korban sekitar
dua bulan lalu dan tinggal di rumahnya, namun semenjak beberapa waktu lalu,
hubungan keduanya kurang harmonis dan sering cek-cok.
Menurutnya, korban
terakhir pulang pada Kamis (2/9) pekan lalu meminta uang dengan istrinya Rp.
17,5 juta dengan alasan memperbaiki nisan anaknya dan di tolak oleh sang istri.
Semenjak Setelah
kejadian tersebut, korban tak pernah pulang dan tiba-tiba ditemukan tewas tergantung
di halaman belakang rumahnya.
Sementara itu, pihak Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD dr. H. Marsidi Judono, dr Gunawaran Natakurrahman mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Hengki Cahya alias Akoi pada Rabu (8/9) pukul 21.00 WIB dan berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan luka jejas (lecet) tekan melingkar di leher dengan perkiraan waktu kematian kurang dari dua jam. (sis)