Ticker

6/recent/ticker-posts

PT TIMAH HADIRKAN KAMPONG REKLAMASI SELINGSING DI LAHAN SELUAS 17,8 HEKTAR, YUK SIMAK ADA APA SAJA!

Kampong Reklamasi PT Timah. IST

GANTUNG, SATAMEXPOSE.COM – Lahan eks tambang milik PT Timah Tbk di Dusun Selumar, Desa Selingsing, Kecamatan Gantung, Beltim diubah menjadi tempat wisata baru dengan konsep agro energi dan edutourism.


Bahkan lahan seluas 17,8 hektar bernama Kampong Reklamasi Selinsing tersebut sebagai destinasi wisata terpadu yang bisa menjadi pilihan bagi wisatawan untuk menikmati perjalanan ke Belitung Timur.


Kawasan ini terbagi dalam beberapa zona yang membuat Anda tak sabar untuk mengunjunginya. Di lokasi ini akan dibangun fishing villa menghadap ke kolong lahan bekas tambang.


Tak hanya itu, bagi Anda yang memiliki ketertarikan dengan tanaman, ada zona tanaman yang terdiri dari tiga blok. Yakni tanaman buah yang terdiri durian, jambu dan mangga.


Selain itu juga ada blok tanaman endemik lokal, yakni pohon dungun, pelepak belangiran dan bulin. Serta ada blok tanaman holtikultura yang terdiri dari cabai, sayuran dan jagung.


Di sini juga ada zona budidaya perikanan air tawar menggunakan sistem Kerambah Jaring Apung (KJA) untuk ikan lele, nila, bawal dan patin.


Di Kampong Reklamasi Selinsing ini juga dibangun PLTS Atap Terapung 10 KWp. PLTS Atap Terapung ini akan berdiri di tengah kolong bekas tambang. Ini merupakan salah satu cara PT Timah Tbk untuk menyiapkan energi baru terbarukan.


Kedepannya, di kawasan ini juga akan dibangun play ground, parabolic shelter, bangunan berbentuk kapal keruk, taman bunga, bumi perkemahan, Taman Dermaga Batu Satam, Dermaga Sepeda Air dan Dermaga Pemancingan.


Dan yang sangat kekinian, di kawasan ini juga terdapat spot-spot foto yang menarik dan ikonik serta instagramable. Misalnya instalasi replika kopi tumpah, penunjuk jalan yang berbentu pensil, parabolic shelter dan giant keyboard.


“Kampong Reklamasi Selinsing ini reklamasi bentuk lainnya yang dilakukan PT Timah, sebelumnya PT Timah juga sudah membangun Kampoeng Reklamasi di tempat lainnya seperti Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, Kebun Percontohan Air Nyatoh,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan.


Anggi menyampaikan, selain merehabilitasi lingkungan, nantinya kawasan ini akan menjadi destinasi wisata pilihan bagi masyarakat yang berkunjung ke Beltim. Wisata dengan konsep terpadu ini juga menjadi wahana edukasi tentang pertambangan dan pasca tambang.


“Belitung Timur memiliki potensi wisata yang cukup bagus, untuk itu PT Timah bersinergi dengan berbagai pihak membangun destinasi wisata alternatif dengan memanfaatkan lahan bekas tambang sekaligus merehabilitasi lingkungannya. Ini upaya kita untuk bersinergi dengan langkah–langkah konkrit untuk mendukung pariwisata,” papar Anggi.


Pelibatan Masyarakat


Dalam melakukan reklamasi, PT Timah Tbk tidak hanya memperbaiki kondisi lingkungan saja, namun juga melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan masyarakat untuk mengelola kawasan reklamasi.


Di Kampong Reklamasi Selinsing ini, PT Timah bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Jaya Selinsing dalam melakukan berbagai kegiatan yang mendukung reklamasi yang dilakukan PT Timah Tbk.


Pelibatan masyarakat diantaranya dengan kegiatan ternak sapi, pembuatan kompos, pembibitan dan penanaman tanaman holtikultura.


“Kita integrasikan  program reklamasi dengan program pengembangan pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat juga merasakan dampaknya. Tidak hanya pemberdayaan masyarakat, namun juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” kata Anggi.


Kedepan, kata Anggi BUMDEs di Kampong Reklamasi Selinsing juga akan dilibatkan dalam pengelolaan kegiatan pariwisata. Pasalnya, nanti kawasan ini akan dilengkapi cafetaria, rumah adat, playing ground dan tempat pemancingan.


“Kedepannya, Kampong Reklamasi ini akan dikembangkan menjadi kawasan wisata, nantinya BUMDes ini juga yang akan dilibatkan untuk mengelola. Selain memberdayakan masyarakat juga memberikan pendapatan bagi desa yang nantinya akan dirasakan masyarakat manfaatnya, dan ini akan memberikan multiplier effect,” jelas Anggi.


Anggi berharap dengan melibatkan masyarakat dalam reklamasi ini nantinya akan sama-sama menjaga lahan yang telah direklamasi agar tidak dirusak kembali.


“Perusahaan serius memegang prinsip bertumbuh kembang bersama masyarakat, untuk itu tentunya membutuhkan dukungan berbagai lapisan stakeholder untuk memaksimalkan potensi bersama,” tutup Anggi. (*/als)