Ticker

6/recent/ticker-posts

MAKAM PENINGGALAN TIGA KERAJAAN DI KAWASAN HP DI-LAND CLEARING ALAT BERAT, BAKAL JADI TANAH KAVLING

Lokasi lahan di kawasan HP yang di-land clearing.
SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Sekitar 600 nisan yang berada di kawasan Hutan Produksi (HP) Air Gelarak di Jalan Air Ranggong, Dusun Air Serkuk, Desa Air Saga, Tanjungpandan terkena land clearing menggunakan alat berat.

 

Menurut informasi yang diterima SatamExpose.com, lahan yang di-land clearing tersebut dijadikan kavlingan dan perkebunan buah nanas. Padahal makam di lahan seluas 10,5 hektar ini merupakan makam bersejarah dari tiga kerajaan yang pernah singgah di Belitung.

 

Kerajaan tersebut diantaranya Kerajaan Goa, Badau, dan Samudera Pasai. Selain itu, aktivitas land clearing menggunakan alat berat sebelumnya tersebut berada di kawasan HP.

 

Kepala Desa Air Saga Saman mengatakan, pihaknya tak pernah mengeluarkan Surat Keterangan Tanah (SKT) atas kepemilikan lahan tersebut. Selain itu aktivitas kawasan tersebut juga tidak izin terlebih dahulu ke pemerintah desa.

 

Padahal sebelumnya lahan yang dimaksud sudah direkomandasikan dari pihak Dinas Kehutanan untuk dijadikan tempat perkuburan sebagai pengganti Kuburan Nunuk (depan PN Tanjungpandan).

 

"Untuk waktu aktivitas pembabatan dan penyodokan yang dilakukan kami tidak tahu kapan. Masalahnya sudah enam kali kami turun ke lokasi melakukan pengecekan keadaan lahan sudah bersih," ungkap Kades Air Saga Saman kepada wartawan, Senin (21/9/2020).

 

Indikasi adanya jual beli lahan di kawasan HP tersebut juga bakal dilakukan penelusuran oleh pihak desa. Bahkan pihak desa juga mengancam akan melaporkan hal tersebut ke pihak-pihak terkait.

 

"Intinya permasalahan ini akan saya pelajari terlebih dahulu bersama pihak pemerintah Desa Air Saga," kata Saman.

 

Menurut informasi yang diterima SatamExpose.com, lahan tersebut diusahakan oleh seseorang bernama Tikno. Bahkan ia juga mengklaim mempunyai lahan sekitar 6 hektar di kawasan tersebut.

 

Ia juga mengaku bahwa dirinya yang membabat dan melakukan penyodokan menggunakan alat berat. Menurutnya land clearing tersebut dilakukannya sekitar kurang lebih dua bulan yang lalu.

 

Dirinya juga mengetahui bahwa ada makam (kuburan) peninggalan bersejarah, serta lahan yang dimaksud berada dalam kawasan Hutan Produksi (HP). Namun karena ia merasa sudah membeli lahan tersebut, ia tetap melakukan aktivitas.

 

"Dasar saya melakukan aktivitas pembabatan dan penyodokan di lahan ini karena lahan sudah saya beli dari Pak Sayuti pada tahun 2016 lalu sekitar 50 juta dengan disaksikan Pak Halim yang saat itu menjabat Kades Air Saga. Untuk surat-surat dan dokumennya lengkap," kata Tikno. (fat)