Ticker

6/recent/ticker-posts

HASIL TANGKAPAN MENURUN, RATUSAN NELAYAN TANJUNG BINGA PROTES AKTIVITAS BELASAN KAPAL COMPRENG

Ratusan nelayan Tanjung Binga protes aktivitas belasan kapal
compreng, Jumat (11/9/2020). SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan



SIJUK, SATAMEXPOSE.COM – Ratusan nelayan Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk memprotes aktivitas 14 kapal compreng yang beroperasi di perairan Desa Tanjung Binga, Kamis (10/9/2020).

 

Protes tersebut dilakukan di Kantor Desa Tanjung Binga. Bahkan sebagian nelayan berniat untuk mendatangi kapal compreng di tengah laut untuk mengusirnya.

 

Aktivitas kapal compreng yang melakukan penangkapan cumi berjarak 9-13 mil dari bibir pantai dengan waktu selama 100 hari dinilai merugikan nelayan lokal. Pasalnya hasil tangkapan nelayan setempat turun drastis.

 

Hasil tangkapan cumi yang biasa mencapai 30 kilogram turun drastic menjadi hanya 2 sampai 5 kilogram. Hal ini membuat nelayan setempat resah karena merasa dirugikan.

 

"Intinya kami disini merasa resah dan terganggu, penghasilan kami para nelayan juga menurun," kata salah satu perwakilan nelayan setempat Cek Uden kepada wartawan, Jumat (11/9/2020).

 

Beberapa waktu lalu, para nelayan bersama pihak desa sudah melapor dengan pihak terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), dan Satpolair Polres Belitung. Namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya.

 

Sebenarnya, lanjut Cek Uden, kapal compreng ini sebelumya terpantau hanya berjumlah 1 hingga 2 kapal, tapi kemarin sampai 14 kapal. Menurutnya jumlah kapal compreng yang beraktivitas tersebut sudah tidak wajar.

 

"Jadi siang ini sudah kami rencanakan untuk menggelar audiensi dengan pihak terkait. Apabila tidak ada kesepakatan, maka kami para nelayan akan menggelar aksi (hukum rimba) dengan cara kami sendiri," ujar Cek Uden.

 

Sementara itu Kades Tanjung Binga Tarappe mengatakan, permasalahan ini sudah sekian kalinya disampaikan oleh masyarakat selaku nelayan. Menurutnya beroperasinya kapal compreng ini sudah menyalahi aturan.

 

"Oleh sebab itu siang ini akan kami rapatkan bersama dengan pihak terkait, bagaimana mencari solusi atas permasalahan ini," kata Tarappe. (fat)