Ticker

6/recent/ticker-posts

SEBANYAK 22 DESA DI BELTIM SUDAH SELESAIKAN PEMBAGIAN BLT DD TAHAP II, TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19

Foto bersama usai penyerahan BLT DD di Beltim.
IST/Diskominfo Beltim


MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM - Sebanyak 22 desa di Kabupaten Belitung Timur sudah menyelesaikan tahap II pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan menggunakan Dana Desa.

Dilansir dari rilis Diskominfo Beltim, proses distribusi bantuan pada tahap II ini lebih lancar dan tidak mengalami masalah berarti. Bahkan pembagian BLT mayoritas sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Tenaga Pendamping Profesional Desa Kabupaten Beltim Trijono Agus Santosa mengatakan seluruh desa di Kabupaten Beltim sudah lebih siap untuk menyalurkan bantuan ke 6.181 penerima manfaat.

“Tahap II ini jauh lebih tertib. Beberapa desa bahkan ada yang memberikan undangan namun dengan pembagian waktu, sehingga tidak terjadi penumpukan masa dan menerapkan physical distancing,” kata Tri, Rabu (10/6/2020).

Dalam pendistribusian BLT tahap II ini juga tidak ditemukan adanya nama penerima manfaat BLT DD yang juga muncul pada bantuan sosial lainnya. Semua nama sudah sesuai dan tidak terjadi tumpang tindih.

Alhamdulillah kawan-kawan di desa sudah bisa antisipasi dengan melakukan perubahan nama-nama penerima manfaat. Nama-nama yang sebelumnya double sudah dialihkan ke penerima manfaat yang lain,” ujar Tri. 

Tri mengungkapkan pada pembagian tahap I, setidaknya ada 5 desa yang memasukkan nama penerima manfaat BLT DD namun tetap menerima bantuan di program bantuan sosial lainnya. Akan tetapi jumlahnya sangat kecil, bahkan bisa dimaklumi.

“Ada yang satu nama, ada yang dua nama sampai 7 nama. Tapi kami nilai ini sesuatu yang wajar, karena waktunya yang berbarengan, saat di lapangan juga tidak jadi diberikan kalau pun terlanjur uangnya diminta untuk dikembalikan,” ungkap Tri.

Seperti pada pembagian BLT tahap I, tahap II ini penerima manfaat akan menerima uang tunai sebesar Rp 600 ribu per bulan untuk Juli, Agustus, hingga September. Pembagian di 39 desa ditargetkan dapat selesai hingga akhir Juni 2020. (*/als)