Ticker

6/recent/ticker-posts

RSUD TERIMA PASIEN SUSPECT CORONA CUKUP MENGKHAWATIRKAN, KIRIM 7 TABUNG SWAB LAGI KE JAKARTA

Ilustrasi Covid-19. Net


TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - RSUD dr H Marsidi Judono sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 kembali menerima hasil pemeriksaan sampel dari Pusat Biomedis Kemenkes, Kamis (26/3/2020).

Pemeriksaan swab tenggorokan milik tiga Orang Dalam Pantauan (ODP) dari empat ODP sisa yang dikirim hasilnya negatif. RSUD hingga saat ini masih menunggu satu hasil pemeriksaan sampel yang dikirim.

Hasil pemeriksaan laboratorium dari tiga ODP tersebut negatif. Hingga saat ini, sudah 14 pemeriksaan sampel yang hasilnya negatif dari 15 hasil pemeriksaan swab tenggorokan.




"Terkait hasil pemeriksaan laboratorium 3 dari sisa 4 spesimen pasen ODP yang diambil samplenya dan dikirim ke Jakarta yang kita terima tadi negatif semua," sebut Direktur RSUD dr H Marsidi Judono dr Hendra dalam pers rilisnya.

Ketiga ODP yang keluar hasilnya yakni pasien 021 berjenis kelamin wanita dan umur 26 tahun, pasien 022 berjenis kelamin laki-laki umur 81 tahun dan pasien 023 jenis laki-laki umur 40 tahun.

"Dengan demikian sisa sample yang masih kami tunggu hasilnya adalah 1 pasen dengan status  ODP yaitu pasien 002 yang sedang isolasi mandiri di rumah," tambah dr Hendra.

Ia mengaku bersyukur atas hasil pemeriksaan 14 pasien yang telah keluar dan hasilnya negatif. Ia berharap satu hasil pemeriksaan yang ditunggu juga memiliki hasil yang sama.




"Namun perlu diketahui masyarakat bahwa wabah corona belum berhenti tiap hari kasus baru positif covid-19 di  Indonesia terus meningkat pesat," kata dr Hendra.

Dalam dua hari terakhir, RSUD menerima rujukan pasien ODP maupun PDP. Bahkan empat pasien diantaranya memiliki kondisi cukup mengkhawatirkan. Selain itu RSUD kembali mengirim 7 tabung swab tenggorokan pasien.

"Kondisi cukup mengkhawatirkan ada 4 pasen PDP yang saat ini sedang kami rawat di ruangan isolasi dan hari ini kami akan mengirim kembali 7 tabung spesimen swab tenggorokan dari 3 pasen PDP 1 pasen ODP ke laboratorium biomedis Jakarta," jelas dr Hendra. (als)