Ticker

6/recent/ticker-posts

PASIEN SUSPECT CORONA VIRUS DISEASE 19 YANG DIRAWAT DI RSUD DR H MARSIDI JUDONO BERTAMBAH JADI 5 ORANG, SATU DIPULANGKAN

Ilustrasi Covid-19. Net

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Hingga Selasa (17/3/2020), suspect corona virus disease 19 (Covid-19) yang dirawat di RSUD dr H Marsidi Judono Tanjungpandan bertambah menjadi 5 orang. Sebelumnya RSUD sudah merawat dua orang suspect.

Direktur RSUD dr H Marsido Judono dr Hendra mengatakan, tiga orang pasien baru yang sekarang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) sudah berada di ruang isolasi.

Namun dari lima pasien tersebut, satu diantaranya sudah dipulangkan, lantaran kondisinya sudah mulai membaik dan status dari pasien ini menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Pasien rujukan dari Kabupaten Beltim tersebut sudah dipulangkan sejak Senin (16/3/2020) sekira pukul 14.00 WIB.




"Sekarang sudah bertambah tiga orang pasien baru. Ini masuknya kemarin (Senin, red) pukul 11.35 WIB, untuk pasien nomor tiga dan nomor empat. Namun untuk pasien nomor lima itu masuk pukul 19.00 WIB," ungkap dr Hendra kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).

Tiga pasien baru ini disebut dengan pasien nomor 03, 04 dan 05. Semua suspect baru ini berjenis kelamin laki-laki. Pasien 03 berusia 25 tahun, pasien 04 berusia 44 tahun, sedangkan pasien nomor 05 berusia 20 tahun.

"Iya satu pasien sudah dipulangkan, pasien 02, itu adalah pasien rujukan Belitung Timur. Status dia juga sudah turun menjadi ODP, ya karena pasien ini semangat terus kondisinya dan sudah dalam pemeriksaan kami selama 24 jam, dan hasilnya membaik. Hanya kemarin itu, kami khawatir pasien nomor 02 ini karena ada demam," jelas Hendra.




Meski pasien sudah dipulangkan ke rumahnya, namun pihak RSUD akan tetap melakukan kontrol serta pemeriksaan rutin oleh dokter dan petugas medis. "Jadi walaupun sudah dipulangkan, tetap kami lakukan pengecekan secara rutin. Awalnya tadi memang PDP (Pasien Dalam Pengawasan), sekarang sudah di turunkan status pasien ini menjadi ODP," tambah dr Hendra.

Satu dari tiga suspect baru, jelas dr Hendra, merupakan pasien dengan KTP Tanjung Priuk (Jakarta). Pasien nomor 05 ini awalnya bekerja sebagai ABK Kapal Tengker dan hanya mengidap gangguan pada perut.

"Tapi setelah dicek semuanya, diduga ciri-ciri seperti itu (suspect virus corona), dan sekarang sudah diisolasi. Jadi yang sekarang ada di ruangan isolasi, semua ada 4 pasien, dan status mereka PDP," kata dr Hendra.

Hendra menjelaskan, penanganan pasien dengan status PDP dan ODP memiliki perbedaan. Untuk pasien seperti ini, belum bisa dipastikan positif terjangkit wabah virus corona dan negatif.




"Kalau untuk PDP ini, sudah ada gejala klinis seperti demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, tapi di awali dengan demam. Tapi itu tidak cukup, harus ada riwayat pernah berpergian ke local transmission," sebut Hendra.

Dulu, sebelum bulan Maret 2020 riwayat pasien dicatat adalah negara yang terjangkit virus corona menjadi catatan riwayat pasien berpergian. Lantaran sekarang Indonesia sudah ada pasien yang positif, maka menjadi daerah terjangkit.

"Seperti Depok, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan daerah lainnya. Kalau untuk ODP, itu baru bersifat gejala saja, tapi kategori ringan, hanya saja belum ada sesak nafas, dan sama seperti PDP, harus dilengkapi dengan riwayat perjalanan," terang dr Hendra.

Kata Hendra, untuk pasien dengan dua status PDP dan ODP ini, belum tentu positif atau negatif terjangkit virus corona. Sehingga dua status tersebut memiliki ciri khas yang sedikit berbeda.

"Bagaimana untuk menentukan itu positif atau tidak, pasien harus swab. Dipedoman sebelum tanggal 16 Maret 2020, itu hanya pasien PDP saja yang di-swab, tapi kalau pedoman tertanggal 16 Maret kemarin, itu ODP juga harus di-swab," tandas. (als)