Ticker

6/recent/ticker-posts

PULUHAN MASSA LAKUKAN AKSI PENOLAKAN XTREME BAR, IBNU: SIKAP MASYARAKAT SUDAH JELAS

Aksi penolakan beroperasinya Xtreme Bar.

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Puluhan massa mendatangi tempat hiburan malam (THM) yang belum mengantongi perizinan, Xtreme Bar di Jalan Pattimura, Kelurahan Tanjungpendam, Tanjungpandan, Belitung, Jumat (9/8/2019) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Massa yang terdiri dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) ini menuntut pemerintah menutup Xtreme Bar. Aksi ini menyusul beroperasinya X-Bar usai melakukan soft opening, Rabu (7/8/2019) malam lalu.

Tak hanya ormas dan OKP yang mengikuti aksi penolakan beroperasinya X-Bar ini, namun juga masyarakat di lingkungan sekitar berdirinya X-Bar yang menolak adanya usaha tempat hiburan malam ini.


Aksi tersebut tak berlangsung lama, pihak kepolisian yang melakukan pengamanan membubarkan massa. Karena sesuai peraturan, kegiatan aksi tidak boleh dilakukan pada malam hari.

Sedangkan X-Bar sendiri terlihat tak beroperasi pada malam saat aksi penolakan tersebut. Pagar halaman serta bangunan tertutup, selain itu juga tidak terlihat satupun pekerja di lokasi tersebut.

Salah satu orator aksi ini, Ibnu Haban menyerukan agar pemerintah bertindak tegas terhadap manajemen X-Bar. Menurutnya manajemen X-Bar belum mengantongi perizinan dan hal tersebut sudah diakui pihak manajemen.


“Kalau kemarin Pak Bupati ingin tau sikap masyarakat terhadap X-Bar bagaimana, malam ini jelas masyarakat menolak. Kalau perlu segel tempat ini,” tegas Ibnu saat berorasi.

Sementara itu terpisah Ketua Karang Taruna kelurahan Tanjungpendam, Reja Novian menyambut baik aksi yang dilakukan ormas dan OKP untuk menentang beroperasinya X-Bar.


Aksi ini, lanjut Reja Novian, membuat masyarakat sekitar lokasi X-Bar semakin yakin dan kuat untuk tidak memberi rekomendasi perizinan tempat hiburan malam ini.

"Sesungguhnya dukungan dari kawan-kawan ini membuat masyarakat sekitar tetap yakin dan kuat untuk tetap tidak memberikan tanda-tangannya untuk perizinan X-Bar. Dengan ini membuktikan bahwa kite sesama orang Belitung, satu iman dan satu daerah sangat kompak," jelas Reja. (sec)