Ticker

6/recent/ticker-posts

ALIH KELOLA PANTAI TANJUNGPENDAM KE BUMD TINGGAL MENUNGGU HARI, KONSEKUENSINYA HARGA TIKET MASUK BISA NAIK

Pantai Tanjungpendam. Net

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Kawasan wisata Pantai Tanjungpendam bakal dialihkelolakan dalam hitungan hari ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Belitung.

Sebelumnya kawasan wisata paling dekat dengan kota ini dibawah kelola Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung. Pemkab dan DPRD Kabupaten Belitung telah sepakat dan menyetujui alih kelola tersebut.

Baca Juga :
Terkait Rencana Alih Kelola Pantai Tanjung Pendam, Kepala Dispar Tolak Anggapan Selama Ini Merugi

"Mungkin akan kita coba pengoptimalannya melalui BUMD apakah nanti dia berdiri sendiri atau kerjasama dengan pihak lain," kata Bupati Belitung Sahani Saleh kepada SatamExpose.com, Rabu (31/7/2019).



Menurutnya dengan diserahkan kepada BUMD mungkin akan mengalami peningkatan mengingat beberapa tahun terakhir tiga taman hiburan yakni Kawasan Pantai Wisata Tanjungpendam, Pemandian Dayang Sripinai dan Kolong Keramik selalu mengalami kerugian.

"Kalau diserahkan kepada BUMD mungkin BUMD bisa kerjasama dengan pihak lain untuk pengelolaannya. Karena terlalu banyak kekurangan jika kita yang mengolahnya, tidak akan maksimallah. Jadi aset pemerintah daerah yang tidak bisa memberikan kontribusi untuk PAD," kata pria yang akrab disapa Sanem.

Baca Juga : Indahnya Perpaduan Gugusan Batu Granit dan Rasi Bintang di Angkasa, Pecinta Foto Berburu Hingga Ke Belitung

Alih kelola ke pihak BUMD, lanjut Sanem, tentu saja memiliki konsekuensi. Diantaranya kenaikan tariff masuk ke kawasan wisata Pantai Tanjungpendam bagi warga.



"Ya itu konsekuensinya, bisa saja karena sebetulnya memang selama ini tidak ada tempat hiburan kita hanya menghasilkan PAD. Hanya bisa membayar kan gaji untuk pekerja pemeliharaan disana. APBD tinggi sedangkan PAD-nya tidak sesuai," jelasnya.

Baca Juga : Jalan Sriwijaya Sajikan Berbagai Kuliner Harga Bersahabat, Selalu Ramai Diburu Pecinta Kuliner

Sanem menjelaskan, Pemkab Belitung tengah menghitung aset di tiga lokasi tersebut terkait rencana alih kelola. Menurutnya asset yang ada saat ini sebagai penyertaan modal pemerintah ke BUMD.

"Tinggal menunggu waktu karena satu hal lagi tinggal menghitung aset itu, jadi aset itu berapa nilainya yang nanti akan kita serahkan sebagai penyertaan modal," tandas Sanem.



Ketua DPRD Kabupaten Belitung sangat menyetujui penyerahan aset tersebut. Menurutnya dengan size ke BUMD, pengelolaan Pantai Tanjungpendam akan lebih profesional.

"Kita setuju karena kita anggap Tanjungpendam itu bukan komersil banyak sedekah. Kalau kita serahkan dengan BUMD mungkin akan profesional mengolah Tanjungpendam itu. Setidaknya tahun 2020 nanti akan diserahkan, karena tahun 2017, 2018 terlalu besar anggaran untuk Tanjungpendam itu," sebut Taufik. (fg6)