Rambu baru di Jalan Tanjung Tinggi terpasang namun belum dibuka beberapa waktu lalu. SatamExpose.com/Faizal |
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Pengalihan jalan di Desa
Tanjung Tinggi, Sijuk, Belitung menjadi polemik. Jalan yang menghubungkan Desa
Keciput dan Desa Sijuk itu merupakan jalan nasional, dimana aset jalan tersebut
dimiliki pemerintah pusat.
Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan mengatakan,
pengalihan jalan tersebut bukan berarti privatisasi pantai. Namun untuk
dijadikan sarana rekreasi yang merupakan fasilitas resort.
"Tapi saya mau jelaskan disini, bahwa ini dilakukan
bukan untuk memprivatisasikan pantai, bukan. Tetapi ingin membuat lokasi pantai
tersebut lebih aman untuk dijadikan fasilitas ataupun sarana rekreasi yang
merupakan fasilitas dari resort tersebut," kata Erzaldi kepada
SatamExpose.com melalui seluler, Selasa (29/1/2019).
Menurut Erzaldi, izin pengalihan jalan tersebut sedang
dalam proses yang dilakukan pihak resort, yakni PT Ranati kepada pemerintah
pusat dalam hal ini selaku pemegang aset jalan nasional.
Dikatakannya, dalam perkembangannya pariwisata bisa saja
tata ruang pengalihan jalan itu dipindahkan dengan tujuan untuk membuat aman
dan nyaman para pengunjung. Tidak saja tamu resort tetapi juga masyarakat luar
yang ingin menikmati pantai tersebut.
"Kami (Pemerintah) merasa perlu melakukan ini
(pengalihan jalan) disamping juga ini ada perluasan dan pembangunan lapangan
golf disitu. Tapi bukan berarti jalan tersebut dijadikan lapangan golf, tidak.
Tetap fungsi jalannya ada cuma tidak dijadikan sebagai jalan besar seperti
sekarang ini. Karena ke depan itu bagian dari lapangan golf," sebutnya.
Namun pengalihan itu haruslah ada sebuah pergantian,
mengingat ada aset negara yang terdapat pada jalan tersebut.
"Intinya kalau kita aset ini jangan sampai tidak
diganti harus diganti dengan mutu luas bahkan lebih (bagus) kita kepengennya,"
ujarnya.
Disamping itu, dirinya sangat berharap akan adanya
pembangunan ini, mengingat banyaknya tercipta lapangan kerja. Karena menurut
Erzaldi, sekarang sudah ada kesepakatan dengan desa setempat dengan begitu
banyak pertimbangan.
"Kita ingin lapangan golf ini segera berjalan,
kesepakatan dua desa (Tanjung Tinggi dan Keciput) ini sudah ada dan dua desa
ini tentunya dengan adanya lapangan golf ini tentunya lapangan kerja terbuka
sangat banyak yang kerja di lapangan golf ini. Jadi ini pertimbangan-pertimbangannya.
Dan mohon maaf karena setiap apapun yang kita lakukan ini pasti ada positif
negatifnya, tapi bukan berarti negatif ini tidak kita kurangi," harap
Erzaldi. (fg6)