Ticker

6/recent/ticker-posts

ANTAB DESAK BUPATI BERTINDAK TEGAS TERKAIT X-BAR, SANEM BERIKAN WAKTU SEMINGGU UNTUK ANGKAT KAKI


Audiensi Aliansi Umat Islam Belitung (Antab) dengan Bupati Belitung Sahani Saleh, Jumat (11/1/2019). Satamexpose.com/Faizal

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam  Belitung (Antab) datangi Kantor Bupati Belitung, Jumat (11/1/2019) siang.

Maksud dan tujuan dari kedatangan tersebut bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Bupati Belitung terkait polemik beroperasinya tempat hiburan malam (THM) Extreme Bar di Jalan Pattimura, Kelurahan Tanjungpendam, Tanjungpandan.

Dalam penyampaiannya, Antab meminta bupati untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap THM tersebut karena ada penolakan dari masyarakat.

Ketua Antab Suhardi mengatakan, aspirasi ini sangat penting untuk disampaikan karena sudah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama masyarakat di Kelurahan Tanjungpendam.

"Maksud kedatangan kami (Masyarakat dan Antab) ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan kepada bapak bupati selaku pemimpin kami, ini (Surat peryataan, red) merupakan satu bentuk dari pernyataan sikap dan salah satu keprihatinan sekaligus harapan dari kami semua kepada bapak (Bupati Belitung), mudah mudahan kemaksiatan bisa dibersihkan (Di Belitung, red)," kata dalam audiensi, Jumat (11/1/2019) di ruang sidang Kantor Bupati.

Kemudian Suhardi juga membacakan surat pernyataan yang berisikan tentang penolakan terhadap tempat-tempat maksiat di Belitung.

Sedikitnya ada 4 poin yang dibacakan dalam audisi tersebut seperti agar pihak pemerintah Kabupaten Belitung mengindahkan penolakan masyarakat terkait dengan berdirinya tempat hiburan malam (THM) yang bernama Extreme Bar (XBar).

"Meminta kepada pihak berwenang untuk menertibkan atau menutup tempat hiburan yang telah berdiri namun terindikasi melakukan praktek maksiat, tidak berizin, menyalahi aturan perizinan atau tidak sesuai dengan peruntukan sebagai mana mestinya," kata Suhardi sambil membacakan surat pernyataan.

Tidak hanya itu, ia juga menambahkan serta meminta pemerintah untuk mengupayakan atau mendorong terselenggaranya usaha pariwisata yang halal berbasis budaya Melayu Belitung.

"Agar Antab selalu dapat diikut sertakan dalam kegiatan da'wah di jajaran pemerintah dalam hal meningkatkan 'amar ma'ruf' kebaikan dan memberantas nahi mungkar atau keburukan yang sejatinya akan mengundang azab Allah," tambahnya.

Lebih lanjut serta senada dengan Suhardi, salah satu perwakilan dari masyarakat Hadi Ajin berharap Bupati Belitung bisa membangun tempat pariwisata yang halal dan tanpa adanya maksiat di Kabupaten Belitung, karena menurutnya Belitung ini kaya akan keindahan alam.

"Kami berharap Bapak (Bupati) dapat membangun tempat pariwisata yang diridhoi Allah. Belitung ini kaya akan Alam jadi bukan maksiat. Jadi kami mohon kepada bapak agar ini bisa disikapi dengan benar," harapnya.

Menyikapi akan hal itu Bupati Belitung H.Sahani Saleh sangat mengapresiasi akan kedatangan para masyarakat ini. Dikatakannya, hal seperti ini baru pertama kali dilakukan selama menjabat sebagai Bupati.

"Saya sangat mengapresiasi karana telah ikut membangun struktur pariwisata Belitung, yang tentunya belum ada yang memberikan respon seperti ini, untuk membangun kepariwisataan kami juga perlu tau mana yang baik dan mana yang kurangnya," kata pria yang akrab disapa Sanem ini.

Setelah itu Sanem menceritakan tentang kronologis awalnya terkain adanya warga luar Belitung yang ingin membuka tempat hiburan malam ini.

"Mendengar nama Extreme Bar saja sudah merinding dulu. Kita membangun pariwisata sini (Belitung) tidak mengakomodir  bidang entertainment," pungkas Sanem.

Alhasil terhadap pihak pengelola X-bar, Sanem berikan jenjang waktu satu minggu segera angkat kaki dari Belitung.

"Aku tunggu satu Minggu ini tidak ada izin tertulis dari masyarakat bubarkan, kalau tidak (ada) nanti aku yang datang demo," tegas Bupati. (fg6)

Simak videonya!