Ticker

6/recent/ticker-posts

ALIANSI LSM BELTIM DESAK DPRD SELESAIKAN MASALAH BELTIM

Gambar : Suasana pertemuan Aliansi LS Kabupaten Belitung dengan pemangku jabatan di Kabupaten Beltim (8/10).




Manggar, Satam Xpose --
Belasan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengatasnamakan Aliansi LSM Kabupaten Belitung Timur melakukan dengar pendapat antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan Pemerintah Kabupaten Beltim dan Forkominda mengenai kepastian arah kebijakan pembangunan jangka menengah Kabupaten Beltim berlangsung di Gedung DPRD Beltim, Manggar, Selasa (18/10).

“Kita mendesak DPRD mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan berbagai persoalan karena ketidaktegasan arah Beltim, seperti masalah kapal isap produksi, dana ADD untuk desa dan lain-lain,” kata Rudi JW salah satu LSM yang hadir. 

Selain itu Samsurizal dari LSM warna Indonesia juga mempertanyakan perkembangan wisata dan tambang di Beltim.

“Beltim punya wilayah sendiri, bukan wilayah orang lain. Tolong buatkan dan kembangkan wisata tambang yang kita miliki,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Beltim Burhanudin yang akrab disapa Aan menjelaskan bahwa arah kebijakan pembangunan Beltim sudah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Beltim. Sedangkan hal-hal yang terkendala dalam proses pembangunan, Aan meminta semua pihak dapat memahaminya.

“Kita sudah susun arah kebijakan Beltim yang dituangkan dalam RPJMD. Masalah yang dihadapi karena sejak Februari tadi kami terkena aturan dan pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, jadi mohon dimaklumi dulu. Termasuk hasil dari evaluasi terhadap APBDP bahwa tidak ada perubahan dari ADD dan akan dikembalikan keporsinya ,” kata Aan.

Sedangkan berkaitan kapal isap produksi yang dipertanyakan sejumlah LSM, Aan meminta agar semua pihak dapat menahan diri dengan menjaga situasi keamanan tetap kondusif.

“Masalah kapal isap produksi, kita selesaikan secara hukum. Adanya rencana aksi pada tanggal 20 kiranya kita dapat tahan diri untuk tidak anarkis, kita diskusikan dan komunikasikan,” kata Aan.

Hal senada disampaikan Jafri anggota DPRD Beltim bahwa setiap persoalan harus dimusyawarahkan secara bersama-sama.

“Kita harus duduk sama-sama, kita bicarakan dan buat kesepakatan. Semua bisa diselesaikan,seperti dulu masalah timah bisa selesai, masalah-masalah lain juga bisa selesai. Kita jangan anarkis, dampaknya tidak baik untuk Pulau Belitong. Jadi dak de yang bakar-bakar ye,” ujar mantan ketua DPRD Beltim ini.

Kepala Kejaksaaan Negeri Manggar, Widagdo juga menanggapi bahwa pihaknya siap memberikan bantuan hukum.

“Terhadap topik pembahasan mengenai Beltim mau dibawa kemana? Dari pihak kami akan siap membantu dengan memberikan pendapat hukum, jangan sampai terjadi tindakan anarkis seperti pembakaran dan lainnya,” ujar Widagdo.

Begitu juga yang disampaikan Kapolres Beltim AKBP Nono yang mengusulkan perlunya ada forum musyawarah bersama untuk menampung aspirasi berbagai pihak.

“Kita harus jaga wilayah kita supaya aman dan kondusif. Kenapa masalah bisa terjadi? Intinya kita harus bisa bangun komunikasi publik dengan berdiskusi, sarasehan dan pertemuan di warkop atau dimanalah untuk menampung aspirasi dan membahas bersama. Kita harus semangat membangun Beltim,” kata Nono. (Ver-Humas)