Ticker

6/recent/ticker-posts

BUPATI TEGAS TOLAK KEBERADAAN KIP

Gambar : Ketua Gapabel, Jookie Vebriansyah terlihat menunjuk ke arah KIP yang bongkar sauh di perairan Pering Kecamatan Kampit Kabupaten Belitung Timur, minggu (10/4).

Manggar, SX – 
Terkait merebaknya pemberitaan mengenai indikasi beroperasinya Kapal Isap Produksi di perairan laut Pering-Kampit, Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza, SE menegaskan penolakannya terkait beroperasinya kapal isap di perairan Laut Pering Kecamatan Kelapa Kampit dan menyampaikan penolakannya kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Efendi. Ia menyatakan pihak Provinsi harus mendengarkan aspirasi masyarakat Beltim yang tidak menginginkan keberadaan kapal isap.
Bupati, Yuslih Ihza, SE
"Ketika  menghadiri rakor dengan Gubernur di Pangkal Pinang, saya sampaikan beberapa pertimbangan atas penolakan kapal isap di perairan Beltim," tegas Yuslih melalui sambungan telepon, Senin (11/4).

Guna memperkuat penolakan, dirinya sesegera mungkin mengeluarkan rekomendasi penolakan dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, menampung aspirasi masyarakat yang menyatakan menolak kapal isap dan aktifitas kapal isap akan merusak ekosistem laut serta membuat laut menjadi keruh dan masyarakat nelayan terganggu mata pencahariannya. 

"Kenapa mengajukan rekomendasi kepada Gubernur, karena kewenangan tersebut sudah menjadi kewenangan Provinsi dan bukan lagi di Kabupaten. Saya ini tidak memiliki kepentingan apapun terhadap keberadaan kapal isap di perairan Beltim. Apalagi, segala bentuk perizinan yang keluar bukan pada saat saya menjabat sebagai kepala daerah, jauh sebelum saya," terang Yuslih.

Menurut Yuslih, sebagai kepala daerah, dirinya saat ini fokus menjalankan visi misinya yang disampaikan pada kampanye lalu. 

"Sudah jelas visi misi saya pada saat kampanye yakni perikanan dan kelautan, pertanian kehutanan dan pariwisata. Jangan sampai visi misi tidak berjalan dan dengan hadirnya kapal isap tentu akan menggangu kehidupan nelayan dalam mencari ikan serta sangat akan berdampak buruk bagi sektor Pariwisata Beltim yang juga merupakan sektor unggulan untuk pembangunan Kabupaten Beltim kedepannya," papar Yuslih.

Ia juga mengatakan, setelah rekomendasi disampaikan kepada Gubernur, selanjutnya ia meminta Dinas Pertambangan mengeluarkan surat himbauan kepada para pemegang IUP tambang timah untuk menahan diri atau menghentikan sementara aktifitas sampai dengan adanya kejelasan.

Yuslih tidak ingin ada gejolak yang dapat memperkeruh suasana saat ini. Setidaknya, sampai dengan Gubernur memberikan kepastian menyangkut kapal isap.

"Selain menyampaikan rekomendasi, saya akan mengadakan konferensi pers nantinya agar jangan ada simpang siur sikap pemerintah daerah," tandasnya.(@2!-humas)