Ticker

6/recent/ticker-posts

Polres Belitung Ungkap Jaringan Peredaran Narkoba

Napi Lapas Disinyalir Kendalikan Peredaran
Jasa Pengiriman Harus Cek Barang

Tanjungpandan (Satam Expose);
Setelah berhasil mengungkap peredaran narkoba yang cukup besar di Kabupaten Belitung Sabtu (25/10) malam lalu dengan tiga tersangka yakni Theo, Gareng dan Mandra selaky pengedar berikut barang bukti berupa narkoba jenis shabu-shabu sebanyak 271,67 gram serta 20 butir ekstasi seberat 6,60 gram, jajaran Polres Belitung kembali mengembangkan kasus tersebut hingga menyeret nama Wicung  yang diduga sebagai otak peredaran barang haram tersebut.

Mirisnya nama yang disebutkan oleh gareng tersebut saat ini sedang menjalani tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Cerucuk, Badau. Menurut Gareng Wicung memandunya dalam melakukan pengambilan kiriman dan pendistribusiannya via handphone.

Kapolres Belitung, AKBP Bobby P Marpaung mengatakan keberhasilan pengungkapan jaringan tersebut beraeal dari pengembangan kasus narkoba yang menjerat Wicung beberapa bulan lalu. 

"Mereka ini adalah pemain lama yang cukup lihai, namun dengan kesungguhan petugas kita dilapangan akhirnya kita bisa membongkar jaringan ini dan menemukan barang buktinya," ujarnya.

Penyelidikan kepolisian juga menunjukkan ketiga tersangka yang berhasil diringkus tersebut secara kontinyu berkomunikasi dengan Wicung dan ini membuat pihak kepolisian akan mendalami peran Wicung dalam peredaran narkoba di Belitung.

"Informasinya Wicung yang mengendalikan peredaran dan kita sedang mendalami perannya tersebut," ungkapnya.

Theo disinyalir merupakan kunci penerima kiriman barang haram dari luar Belitung dan ketiganya bertindak atas perintah Wicung.

AKBP Bobby P Marpaung selaku Kapolres Belitung menghimbau jasa pengiriman untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap pengiriman-pengiriman dari luar yang masuk ke Belitung.

"Kita akan berkoordinasi dengan jasa pengiriman yang ada, karena kita nilai sudah terlalu bebas jasa-jasa pengiriman untuk terima barang dengan tidak dilakukan pengecekan dulu. Kita minta barang-barang yang mencurigakan untuk dicek sebelum diterima", pungkasnya. (Tim***)