Ticker

6/recent/ticker-posts

SEBANYAK 40 PELAKU WISATA DI BELITUNG IKUTI PELATIHAN PEMANDU WISATA SELAM, DATANGKAN INSTRUKTUR DARI PSS JAKARTA

Foto bersama pelatihan selam. IST


TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM – Sebanyak 40 peserta pelaku wisata mengikuti Pelatihan Pemanduan Wisata Alam khususnya Pemandu Wisata Selam, Selasa (12/11/2019) hingga Kamis (14/11/2019).

Pelatihan tersebut digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung di Hotel Maxone Tanjungpandan dalam program bertajuk ‘Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Pariwisata Yang Berkualitas dan Profesional’.

Diundang sebagai narasumber Sudit Wisata Bahari dan BMKT Direktorat Jasa Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Theresia Susanti.Asih dan instruktur selam Professional Scuba School (PSS) Jakarta serta praktisi anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari dan Sssesor untuk Pemanduan Wisata Selam John Edward Sidjabat.




Selain itu juga narasumber lokal Agus Pahlevi selaku Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata indonesia (ASPPI) Bangka Belitung dan Iswandi selaku Ketua LWG DMO Belitung & Pengelola destinasi Wisata Minat Khusus serta Mirwan Ismail dan Haris Irawan sebagai pendamping pelatihan dari Dive Centre Tanjung Binga.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Annyta. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pariwisata Belitung adalah pariwisata berbasis keindahan alam, terutama pantai dengan atraksi wisata unggulan berupa island hopping.

"Jika kita ingin bersaing di ranah ini maka mutlak, pemandu wisata selam harus memiliki kompetensi dan skill yang handal dalam rescue diver dan P3K," jelas Annyta.

Para peserta berasal dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), ISPB (Ikatan Sopir Pariwisata Belitung), Asita Belitung, Pemandu lokal, Komunitas dan Pengelola Destinasi.




Mezi Susanto akrab disapa Mijek sengaja datang dari Gunung Beluru, Desa Membalong guna mengikuti pelatihan mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dengan Dinas Pariwisata Belitung yang menyelenggarakan pelatihan ini.

"Semula kami sempat ragu untuk membuka paket wisata selam, tapi dengan adanya pelatihan ini kami akan memberanikan diri untuk bersaing dalam paket wisata selam," kata Mijek.

Selain itu, dengan SDM yang handal, masyarakat ataupun perwakilan dari komunitas dapat mengelola sumber alam Belitung agar tetap terjaga kelestariannya sehingga wisata selam dapat terus dijual.

"Imbasnya tentu memberikan manfaat ekonomi untuk peningkatan taraf hidup. Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini mereka dapat mengaplikasikan ilmunya untuk tak sekedar memberi rasa nyaman tapi juga aman kepada wisatawan," ujar Adi Pebriatna Kabid Kelembagaan dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung. (rdb)