Ticker

6/recent/ticker-posts

AKTIVITASNYA SEMPAT MENCELAKAKAN, NELAYAN USIR KAPAL ISAP BEROPERASI DI MUARA

Perwakilan nelayan di Lingkungan Nelayan 1, Air Kantung,
Sungailiat, Bangka.

SUNGAILIAT, SATAMEXPOSE.COM – Nelayan di Lingkungan Nelayan 1 Air Kantung, Sungailiat, Bangka meminta tiga Kapal Isap Produksi (KIP) tak melakukan aktivitas lagi di dekat muara Air Kantung.

Para nelayan menilai aktivitas KIP mengganggu nelayan setempat. Pasalnya KIP tersebut beroperasi kurang dari satu mil dari bibir pantai. Bahkan ada yang beroperasi hanya setengah mil dari muara.

Perwakilan nelayan setempat Sarmi meminta tiga KIP tersebut hengkang dari lokasi aktivitasnya saat ini. Tak hanya mengganggu pelayaran para nelayan, aktivitas KIP juga membahayakan nelayan.




Pasalnya dalam operasionalnya, KIP tersebut membentuk beting-beting atau gusung pasir hingga pernah membuat nelayan mengalami kecelakaan. Terlebih, aktivitas KIP tersebut tanpa sosialisasi kepada warga sebelumnya.

"Kami minta KIP Antasena Sakti itu tu jauh dari pinggir muara, termasuk dua KIP lainnya. Mereka masuk tidak ada sosialisasi dengan warga," pinta Sarmi didampingi beberapa nelayan lainnya di Nelayan 1 Sungailiat, Jumat (28/6/2019).

Keberadaan aktivitas KIP tersebut membuat nelayan setempat harus memutar melalui muara Batavia saat akan melaut. Sehingga perjalanan lebih jauh dan membutuhkan waktu serta bahan bakar lebih banyak.




Bahkan aktivitas KIP tersebut hanya sekitar setengah mil. Sehingga menimbulkan gusong pasir dan abrasi. Secara tegas nelayan meminta KIP segera menggeser posisinya lebih jauh dari muara.

Menurut Sarmi, KIP tersebut sudah beroperasi sejak 6 bulan terakhir. Pihaknya siap mendatangi KIP-KIP tersebut bila permintaan warga tidak digubris.

Sebelumnya para nelayan sudah mengirimkan surat ke pihak KIP. Dalam suratnya tersebut, 79 perwakilan kepala keluarga Nelayan 1 bertanda tangan meminta KIP menghentikan aktivitasnya di perairan tersebut.




"Harus lari dari situ. Gara-gara gusung yang timbul akibat tambang kapal isap juga telah menyebabkan korban dari nelayan yang melaut," tegasnya.

Fasilisator para nelayan yang juga tokoh pemuda Lingkungan Nelayan 1, Adi Putra mengatakan, persoalan kapal isap di Muara Air Kantung, Sungailiat mencuat karena mengganggu jalur pelayaran nelayan.

Sehingga muncul somasi keberatan ke pihak penambang dari para nelayan yang merasa terganggu. Somasi yang dilayangkan nelayan juga ditembuskan ke Bupati Bangka, pihak kepolisian dan Gubernur Babel.




"Keluhan nelayan tidak pernah lagi diindahkan. Bahkan seolah-olah ada beberapa oknum yang merasa terganggu aksi nelayan kole-kole ini yang meminta kapal isap tidak bekerja di depan muara," sebut Adi Putra.

Pihak KIP dibawah naungan PT Pulomas Sentosa belum member penjelasan ketika dimintai komentarnya terkait hal ini saat dikonfirmasi. "Iya,  nanti akan kita jawabnya," jawab Yanto alias Acun singkat. (als)