Ticker

6/recent/ticker-posts

LATIHAN PERSIAPAN PEMILU, TNI-POLRI ATASI MASSA DEMO KPU

Latihan Tripatra TNI-POLRI di Mapolres Belitung sebagai persiapan Pemilu 2019, Senin (11/3/2019). SatamExpose.com/Faizal
TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Jajaran Polres Belitung, Lanud H AS Hanandjoeddin Tanjungpandan dan Kodim 0414 Belitung melakukan latihan Tripatra di Mapolres Belitung, Senin (11/3/2019) pagi. Hal ini sebagai persiapan pengamanan Pemilu Serentak 2019 nanti.

Latihan tersebut dihadiri Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana SIK MH selaku tuan rumah pelaksanaan dan Dandim 0414 Belitung Letkol Inf Indra Padang dan Danlanud H AS Hanandjoeddin Letkol Pnb Akal Juang beserta seluruh anggotanya.

Latihan kali ini bertemakan 'Melalui Latihan Tripatra, Kita Tingkatkan Sinergitas TNI-Polri Dalam Rangka Penanganan Rusuh Massa Guna menghadapi Pemilu Serentak Tahun 2019 di Kabupaten Belitung'.


Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana mengatakan, dengan adanya latihan ini diharapkan nantinya TNI Polri siap jika terjadi sesuatu terhadap Pemilu.

"Kegiatan ini adalah tindakan wujud dari sinergitas antara TNI Polri, serta untuk memberikan gambaran TNI Polri bahwa pengamanan kegiatan Pemilu 2019 itu ada tahapannya. Walaupun nanti kita berharap hal itu tidak terjadi, tapi kalau ada terjadi kita siap untuk mengamankan dan tahu langkah-langkahnya," katanya.

Untuk itu dirinya menegaskan TNI Polri siap mengawal Pemilu 2019 ini sampai selesai.

"Kami Polri dan TNI siap mengawal Pemilu 2019 ini sampai selesai dan siapapun yang pemenang harus kita dukung bersama untuk kemajuan Belitung ini," tegas AKBP Yudhis Wibisana.

Kegiatan latihan Tripatra ini melibatkan ratusan personel gabungan Polri dan TNI, dimana dalam skenario latihan tersebut berawal dari upaya sekelompok massa yang akan menyerang kantor KPU Kabupaten Belitung.

Diduga mereka akan mendemo kantor KPU karena nama mereka tidak tercatat dalam pemilih tetap yang mengakibatkan mereka tidak dapat mengunakan haknya saat pemungutan suara.

Massa yang terpropokasi mendatangi KPU, namun beberapa petugas berupaya menenangkan warga. Upaya ini tidak diindahkan segera pihak Polres Belitung mengerahkan pasukan Dalmasnya.

Karena situasi sudah dalam tensi tinggi, warga semakin marah dan terjadi upaya pembakaran kantor KPU. Salah satu provokator berhasil ditangkap, melihat kondisi tersebut pihak Polisi mendatangkan pasukan PHH dari kesatuan Brimob.


Terjadilah bentrokan pasukan PHH dengan warga yang tetap melakukan aksi anarkisnya. Melihat kondisi ini maka massa dibubarkan secara paksa dengan mengunakan water canon serta massa dipukul mundur dan diurai dengan mengunakan tembakan gas air mata.

Sementara itu Danlanud HAS Hanandjoeddin Letkol Pnb Akal Juang mengatakan, pemilu ini berbeda dengan Pilkada kemarin. Dengan banyaknya peserta maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"April ini para peserta yaitu caleg lebih banyak. Jadi tidak menutup kemungkinan akan terjadi kericuhan. Untuk itu kita (TNI Polri) harus siap menghadapi segala macam situasi nantinya, demi menjaga keamanan," kata Danlanud. (fg6)