![]() |
Korban orang hilang ditemukan tewas dan dievakuasi. SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan |
TANJUNGPANDAN,
SATAMEXPOSE.COM - Warga Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan digemparkan penemuan
sesosok mayat perempuan di aliran Sungai Pilang, Selasa (18/8/2020) sekira
pukul 17.30 WIB.
Penemuan
mayat ini tepatnya di kawasan komplek pemakaman China. Mayat tersebut pertama
kali ditemukan warga sekitar yang berprofesi sebagai penambang yang kebetulan
tak jauh dari lokasi kejadian.
Belakangan
diketahui mayat perempuan tersebut bernama Desti (24) warga Jalan Pak Tahau,
Desa Air Saga, Tanjungpandan. Penemuan mayat ini sempat menyita perhatian dan
menjadi tontonan warga sekitar.
Evakuasi
yang dilakukan pihak kepolisian sedikit menemui kendala karena akses jalan agak
sulit. Pasalnya petugas harus melalui semak belukar dengan topografi medan tak
begitu rata.
Anggota
Unit Inafis Sat Reskrim Polres Belitung langsung menuju lokasi dan melakukan
mengevakuasi jenazah ke RSUD dr H Marsidi Judono untuk dilakukan visum luar
usai mendapatkan informasi.
Korban
yang merupakan putri kedua pasangan Bidin (59) dan Jumi (57) sempat dikabarkan
hilang selama dua hari sejak Sabtu (15/8/2020). Bahkan kabar hilangnya pun
sempat diposting di group media sosial Facebook.
Hal
ini dibenarkan oleh pihak keluarga yang sebelumnya menemukan sepeda motor mio
soul tak jauh dari lokasi penemuan jenazah.
"Kemarin
pertama motor ditemukan di sekitar situ dengan posisi tercebur dan masuk semak
belukar, tepatnya sekitar 10 meter dari aspal," kata Bidin (59) ayah
korban kepada SatamExpose.com, Selasa (18/8/2020) malam.
Bidin
mengatakan, pasca penemuan motor Yamaha Mio Soul nopol BN 7317 FI yang dibawa
putri keduanya itu, pihak keluarga sudah melakukan pencarian di sekitar lokasi,
namun korban belum ditemukan.
Puncaknya
Selasa sore tadi, ia mendapat informasi dari putri bungsunya bahwa jenazah
korban sudah ditemukan.
"Tadi
sore dikabarin, karena saya sempat pulang dulu jadi balik lagi ke sana. Memang
kami ada beberapa orang, kami cari sampai ke sungai itu tidak ada," ujar
Bidin.
Bidin
juga mengaku sempat gelisah semenjak anaknya tak kunjung pulang ke rumah pasca
diminta menambal ban motor yang bocor pada Sabtu (15/8/2020) sore lalu.
Sewaktu
berangkat dari rumah, Desti mengenakan baju biru lengan panjang dan celana kain
abu-abu. Kegelisahan itu bukan tanpa sebab, mengingat putri kedua dari tiga
bersaudara itu tak pernah keluar rumah lama.
"Aku
suruh nambal ban motor waktu itu, tapi aku mulai gelisah karena sampai malam
tidak pulang, biasanya keluar rumah tidak pernah lama," ujar Bidin.
Sebelum
putrinya berangkat, Bidin sempat menegaskan jangan terlalu lama dan mengingat
jalan pulang. Sebab, putrinya mengidap penyakit epilepsi dan sering
kejang-kejang hingga pingsan beberapa saat.
Ketika
hari beranjak malam, putrinya pun tak kunjung pulang, dirinya ditemani kerabat
sempat mencari korban di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Pak Tahau. Namun,
korban belum ditemukan hingga keesokan harinya.
"Sempat
juga ke dukun juga karena kata orang itu takutnya dibunyekan antu
(disembunyikan mahluk halus). Tapi tetap tidak ketemu," ungkap Bidin. (fat)
0 Komentar