Ticker

6/recent/ticker-posts

SEMPAT DIKABARKAN HILANG SEJAK DUA HARI LALU, WANITA 24 TAHUN DITEMUKAN TEWAS DI SUNGAI PILANG

Korban orang hilang ditemukan tewas dan dievakuasi.
SatamExpose.com/Ferdi Aditiawan

TANJUNGPANDAN, SATAMEXPOSE.COM - Warga Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan digemparkan penemuan sesosok mayat perempuan di aliran Sungai Pilang, Selasa (18/8/2020) sekira pukul 17.30 WIB.

 

Penemuan mayat ini tepatnya di kawasan komplek pemakaman China. Mayat tersebut pertama kali ditemukan warga sekitar yang berprofesi sebagai penambang yang kebetulan tak jauh dari lokasi kejadian.

 

Belakangan diketahui mayat perempuan tersebut bernama Desti (24) warga Jalan Pak Tahau, Desa Air Saga, Tanjungpandan. Penemuan mayat ini sempat menyita perhatian dan menjadi tontonan warga sekitar.

 

Evakuasi yang dilakukan pihak kepolisian sedikit menemui kendala karena akses jalan agak sulit. Pasalnya petugas harus melalui semak belukar dengan topografi medan tak begitu rata.

 

Anggota Unit Inafis Sat Reskrim Polres Belitung langsung menuju lokasi dan melakukan mengevakuasi jenazah ke RSUD dr H Marsidi Judono untuk dilakukan visum luar usai mendapatkan informasi.

 

Korban yang merupakan putri kedua pasangan Bidin (59) dan Jumi (57) sempat dikabarkan hilang selama dua hari sejak Sabtu (15/8/2020). Bahkan kabar hilangnya pun sempat diposting di group media sosial Facebook.

 

Hal ini dibenarkan oleh pihak keluarga yang sebelumnya menemukan sepeda motor mio soul tak jauh dari lokasi penemuan jenazah.

 

"Kemarin pertama motor ditemukan di sekitar situ dengan posisi tercebur dan masuk semak belukar, tepatnya sekitar 10 meter dari aspal," kata Bidin (59) ayah korban kepada SatamExpose.com, Selasa (18/8/2020) malam.

 

Bidin mengatakan, pasca penemuan motor Yamaha Mio Soul nopol BN 7317 FI yang dibawa putri keduanya itu, pihak keluarga sudah melakukan pencarian di sekitar lokasi, namun korban belum ditemukan.

 

Puncaknya Selasa sore tadi, ia mendapat informasi dari putri bungsunya bahwa jenazah korban sudah ditemukan.

 

"Tadi sore dikabarin, karena saya sempat pulang dulu jadi balik lagi ke sana. Memang kami ada beberapa orang, kami cari sampai ke sungai itu tidak ada," ujar Bidin.

 

Bidin juga mengaku sempat gelisah semenjak anaknya tak kunjung pulang ke rumah pasca diminta menambal ban motor yang bocor pada Sabtu (15/8/2020) sore lalu.

 

Sewaktu berangkat dari rumah, Desti mengenakan baju biru lengan panjang dan celana kain abu-abu. Kegelisahan itu bukan tanpa sebab, mengingat putri kedua dari tiga bersaudara itu tak pernah keluar rumah lama.

 

"Aku suruh nambal ban motor waktu itu, tapi aku mulai gelisah karena sampai malam tidak pulang, biasanya keluar rumah tidak pernah lama," ujar Bidin.

 

Sebelum putrinya berangkat, Bidin sempat menegaskan jangan terlalu lama dan mengingat jalan pulang. Sebab, putrinya mengidap penyakit epilepsi dan sering kejang-kejang hingga pingsan beberapa saat.

 

Ketika hari beranjak malam, putrinya pun tak kunjung pulang, dirinya ditemani kerabat sempat mencari korban di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Pak Tahau. Namun, korban belum ditemukan hingga keesokan harinya.

 

"Sempat juga ke dukun juga karena kata orang itu takutnya dibunyekan antu (disembunyikan mahluk halus). Tapi tetap tidak ketemu," ungkap Bidin. (fat)